Mohon tunggu...
Vicky Sandria
Vicky Sandria Mohon Tunggu... Desainer - suka seni, gunung, dan tempe orek

..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seharusnya Hari Ini Saya Sudah Berada di Puncak Lawu

29 Maret 2020   19:22 Diperbarui: 29 Maret 2020   19:24 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

..
dan seharusnya (lagi) minggu lalu saya telah berhasil menyelesaikan Half Marathon kedua saya.

Tangerang, 22 maret 2020

Sudah hampir satu bulan terakhir sejak pandemi ini akhirnya menggemparkan Indonesia. Awalnya ada yang bersikap tidak tau menau, biasa saja, bahkan sampai melecehkan wabah penyakit ini dengan segudang lelucuan. Haha! Akhirnya menyerah juga. Ya saya salah satunya.

Jujur saja sampai saat ini saya merasa diri kuat, saya berolahraga rutin, mengonsumsi makanan sehat , tidak merokok, dan bukan pecandu alkohol. Saya berpikir buat apa saya takut. Namun yang terjadi adalah wabah ini telah merusak semua rencana rapih yang telah dipersiapkan. Semuanya telah disusun apik. Saya sudah membeli tiket, lengkap dengan logistik dan playlist Spotify untuk pendakian saya menuju gunung Lawu dan Bukit Mongkrang yang terletak dekat dengan Lawu.  Ah.. betapa indahnya menikmati suguhan keindahan Lawu dan sisi lainnya dari Bukit Mongkrang!

Saya pun sudah mempersiapkan fisik dengan latihan keras setiap hari untuk Half Marathon kedua saya dan telah  membayangkan betapa bahagianya menyentuh garis finish di kilomieter 21. Tapi, seketika semua event lari yang seharusnya dilaksanakan dalam waktu dekat ini, dengan sangat berat hati harus diundur bahkan ada yang dibatlalkan. Ya! Semua batal tanpa ampun!  

Kesal? Pasti!

Saya termasuk bukan orang yang bisa tahan berlama-lama di rumah. Saya selalu berpikir ada banyak hal yang saya bisa lakukan di luar sana. Bertemu orang-orang baru, melatih fisik saya dengan olahraga, pergi ke beberapa event yang dapat menambah referensi visual saya, bahkan sampai beribadah pun semuanya .. woosh! berhenti seketika. oh mall jangan lupa, tutup semua. Wow! Great job Corona!

Mau sampai kapan sih 'gini terus? 

Pertanyaan yang hampir setiap saat saya ucap walaupun sudah tahu jawabannya. Ya, tentu saja tidak ada yang tahu kapan semua ini akan berakhir. Ini bukan masalah perorangan, bahkan ini adalah wabah dunia (terlepas dari segala konspirasi yang melatarbelakangi wabah ini hmm) Karena sepertinya Corona memang punya banyak akal.

Mungkin saja virus tidak mempan di tubuh ini, tapi saya bisa menjadi pembawa virus untuk orang lain dan inilah yang jauh lebih saya takutkan. Penyebaran yang cepat dalam satu waktu membuat segala fasilitas kesehatan bisa saja tak mampu menampung lagi jumlah pasien.

Tapi ya saya bisa apa? Kita bisa apa? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun