Jika tidak konsisten, maka pondasi akan rubuh. Usaha berganti-ganti dengan berharap akan lebih menguntungkan malah berakhir tak menyenangkan.
Jika kita konsisten memasarkannya, maka masyarakat sekitar akan tau apa usaha kita. Dan dari mulut ke mulut secara tak langsung menyebar, dari mulut ke mulut itu sudah merupakan pemasaran yang cukup berpengaruh, oleh karena itu layani costumer sebaik yang kita bisa. Dan jalankan usaha jangan mudah berpindah. Apabila ada costumer yang menyukai produk dan layanan dari anda, dan sang costumer sudah menyebarkan tentang hal itu pada teman terdekat, saat ingin membeli dan menunjukan pada temannya, ternyata anda telah beralih usaha. Itu sudah meninggalkan kesan buruk bagi costumer tersebut.
Maka dari itu konsistenlah, dan jagalah komitmen saat bewirausaha!
Ibadah yang rajin & ikhlas
Terlepas dari itu semua, tetap kita harus perbanyak ibadah dan berdoa memohon petunjuk tentang usaha yang dijalankan. Memohon kelancaran, memohon agar rejeki terus mengalir dan memohon agar usahanya tetap eksis dan dapat menyaingi saingan yang lain. Tetapi tetap, tidak boleh tamak dan harus saling berbagi. Sisihkan rezeki untuk orang-orang yang juga berhak mendapatkannya.
Dengan berdoa membuat usaha juga menjadi lebih tenang dan terasa direstui. Membuat lebih sering tersenyum dalam menjalankan aktifitas usaha maupun sehari-hari.
Dan juga ikhlas, karena setiap usaha tidak ada yang berjalan selurus dan selancar jalan tol, pasti ada hambatan dan cobaan. Dengan ikhlas, kita tidak terlalu merasa terbebani saat usaha yang kita geluti ternyata gagal atau mengalami masalah. Maka, dengan ikhlas merelakan kegagalan dan mencoba lagi dan lagi. Tidak ada yang tidak mungkin jika doa kita didengar.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H