Mohon tunggu...
Vicky Hayden Alzaini
Vicky Hayden Alzaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Selamat datang di halaman profil Kompasiana saya. Pada situs ini, saya akan memberikan artikel-artikel yang bermanfaat untuk para pembaca situs Kompasiana dan seluruh warga internet. Pantau terus ya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

3 Alasan Mengapa PDKT yang Berlarut-larut Bisa Berbahaya

2 November 2024   06:27 Diperbarui: 2 November 2024   06:28 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendekatan dalam hubungan, atau yang sering disebut PDKT (Pendekatan Dengan Ketulusan), adalah tahap penting sebelum memasuki hubungan yang lebih serius.

Meskipun PDKT bisa menjadi waktu yang menyenangkan dan penuh harapan, sering kali proses ini bisa berlarut-larut tanpa kejelasan yang pasti.

PDKT yang berkepanjangan bisa membawa dampak negatif yang tidak hanya mengganggu kesehatan mental, tetapi juga berpotensi merusak peluang untuk hubungan yang lebih serius di masa depan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga alasan utama mengapa PDKT yang berlarut-larut bisa berbahaya bagi kedua pihak yang terlibat.

1. Menghabiskan Waktu dan Energi Emosional

Alasan pertama mengapa PDKT yang berkepanjangan bisa berbahaya adalah karena dapat menghabiskan waktu dan energi emosional.

Ketika Anda terjebak dalam situasi di mana Anda terus-menerus mendekati seseorang tanpa kejelasan, Anda mungkin merasa terjebak dalam lingkaran setan.

Anda menghabiskan banyak waktu dan pikiran untuk merencanakan cara agar dapat menarik perhatian orang tersebut, tetapi hasilnya sering kali tidak sesuai harapan.

Selama masa PDKT yang panjang, Anda mungkin merasa cemas dan tidak pasti tentang perasaan pasangan.

Setiap interaksi bisa menjadi sumber harapan dan kekecewaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun