Mohon tunggu...
Vicky Hayden Alzaini
Vicky Hayden Alzaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Selamat datang di halaman profil Kompasiana saya. Pada situs ini, saya akan memberikan artikel-artikel yang bermanfaat untuk para pembaca situs Kompasiana dan seluruh warga internet. Pantau terus ya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Salah Satunya FOMO! Inilah 4 Alasan Seseorang Kerap Membeli Barang yang Sebenarnya Tidak Dibutuhkan

30 September 2024   08:15 Diperbarui: 30 September 2024   08:16 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inilah 4 Alasan Seseorang Kerap Membeli Barang yang Sebenarnya Tidak Dibutuhkan/Freepik.com/@jcomp/Diedit oleh Vicky Hayden Alzaini

Di era digital saat ini, perilaku belanja telah mengalami transformasi signifikan.

Media sosial, iklan online, dan promosi yang terus menerus membuat kita terpapar pada berbagai barang dan layanan yang menarik.

Namun, banyak orang seringkali terjebak dalam pola belanja impulsif, membeli barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.

Salah satu faktor utama yang mendorong perilaku ini adalah Fear of Missing Out (FOMO).

Dalam artikel ini, kita akan membahas empat alasan utama mengapa seseorang sering membeli barang yang tidak diperlukan, termasuk FOMO, serta memberikan wawasan tentang cara mengatasi kebiasaan ini.

Pembahasan

1. FOMO (Fear of Missing Out)

FOMO atau Fear of Missing Out adalah salah satu faktor yang paling kuat dalam perilaku belanja impulsif.

Ketika seseorang melihat teman atau orang lain membeli barang baru, menghadiri acara menarik, atau mendapatkan penawaran yang tampaknya sangat menggiurkan, mereka merasa tertekan untuk mengikuti jejak tersebut.

FOMO sering kali diperparah oleh media sosial, di mana orang-orang cenderung membagikan momen-momen bahagia dan barang-barang baru mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun