Pembelian impulsif sering kali mengakibatkan penyesalan, utang, dan dampak negatif lainnya pada kesehatan mental.
Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan strategi yang dapat membantu kita mengatasi perasaan ini dan membuat keputusan yang lebih bijaksana.
2. Kesadaran Diri dan Refleksi
Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi FOMO adalah dengan meningkatkan kesadaran diri. Cobalah untuk merenungkan alasan di balik keinginan Anda untuk membeli suatu barang. Apakah Anda benar-benar membutuhkannya, atau hanya ingin mengikuti tren? Tanyakan pada diri sendiri:
- Apakah barang ini akan memberikan nilai tambah dalam hidup saya?
- Apakah saya akan merasa bahagia setelah membelinya?
- Apakah ada alternatif yang lebih baik atau lebih terjangkau?
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Anda dapat lebih memahami motivasi di balik keinginan untuk membeli.
Refleksi semacam ini membantu mengurangi tekanan untuk membeli barang-barang yang tidak perlu.
3. Menetapkan Anggaran
Salah satu cara terbaik untuk menghindari pemborosan adalah dengan menetapkan anggaran belanja
 Dengan menentukan batasan yang jelas, Anda dapat mengontrol pengeluaran dan memastikan bahwa Anda tidak terjebak dalam siklus pembelian impulsif.
Berikut adalah beberapa langkah untuk menetapkan anggaran yang efektif:
- Identifikasi Pengeluaran Bulanan: Buat daftar semua pengeluaran rutin Anda, termasuk tagihan, makanan, dan transportasi.
- Tentukan Batas Belanja: Tentukan jumlah uang yang dapat Anda belanjakan setiap bulan untuk barang-barang non-esensial.
- Pantau Pengeluaran: Gunakan aplikasi atau spreadsheet untuk mencatat setiap pengeluaran Anda. Ini akan membantu Anda melihat ke mana uang Anda pergi dan mengidentifikasi area di mana Anda bisa mengurangi pengeluaran.
4. Menggunakan Teknik 24 Jam