Mohon tunggu...
Vicko menziano
Vicko menziano Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

suka duduk di sore hari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anda adalah Apa yang Anda Baca

17 Oktober 2024   18:10 Diperbarui: 17 Oktober 2024   18:14 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Besaran pembelian buku adalah maksimal 25% dari total dana BOS yang diterima per tahun. Jika sebuah sekolah SMP/MTs memiliki 500 siswa maka total dana BOS yang diterima adalah sebesar Rp550.000.000,-. Besaran dana BOS yang diterima adalah sebesar Rp1100.000,-/siswa/tahun. Dari total dana itu, sekolah boleh menggunakannya untuk pembelian buku sebesar Rp137.500.000,- (total dana BOS dikali 25%).

Jika pemerintah tidak mengambil tindakan dan kurangnya kesadaran dari masyarakat tentang minat membaca di Indonesia membawa sejumlah dampak negatif yang signifikan, terutama dalam hal perkembangan individu dan kemajuan masyarakat.

1. Rendahnya Literasi dan Pemahaman
Kurangnya kebiasaan membaca membuat masyarakat sulit untuk meningkatkan literasi dan keterampilan memahami informasi kompleks. Hal ini terbukti dari peringkat rendah Indonesia dalam survei literasi global, seperti PISA, yang menunjukkan kemampuan membaca siswa Indonesia berada di bawah standar internasional.

2. Dampak pada Pendidikan
Minat membaca yang rendah berpengaruh pada prestasi akademis. Siswa dengan minat baca yang rendah cenderung memiliki kesulitan memahami materi pelajaran yang membutuhkan kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan berpikir kritis. Ini juga dapat menghambat kreativitas dan inovasi di kalangan pelajar.

3. Kesenjangan Informasi
Ketika masyarakat tidak terbiasa membaca, ada kesenjangan dalam akses terhadap informasi yang berkualitas. Banyak yang hanya mengandalkan informasi dari media sosial atau sumber-sumber yang kurang kredibel, sehingga mempengaruhi kualitas pemahaman mereka tentang isu-isu sosial, politik, dan ekonomi.

4. Kurangnya Daya Saing di Tingkat Global
Rendahnya minat membaca juga berdampak pada daya saing bangsa. Kurangnya keterampilan literasi informasi mempersulit individu untuk bersaing dalam dunia kerja global yang membutuhkan kemampuan berpikir kritis, mengolah informasi, dan memecahkan masalah.

Secara keseluruhan, rendahnya minat membaca menghambat perkembangan intelektual individu dan masyarakat, serta memperlambat kemajuan sosial-ekonomi sebuah negara.

Tetapi jika Meningkatnya minat membaca memiliki sejumlah dampak positif yang signifikan, baik pada individu maupun masyarakat secara luas:

1. Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis dan Analitis
Membaca secara aktif merangsang otak untuk berpikir kritis, menganalisis informasi, dan menarik kesimpulan. Ini membantu individu dalam memecahkan masalah dan memahami isu-isu yang lebih kompleks. Literasi yang kuat membuat seseorang lebih tanggap terhadap berbagai perspektif dan ide.

2. Memperluas Wawasan dan Pengetahuan
Meningkatnya minat membaca memperluas akses terhadap informasi dari berbagai bidang seperti sains, teknologi, sejarah, dan budaya. Dengan membaca lebih banyak, individu dapat memperluas cakrawala pengetahuan mereka, meningkatkan kreativitas, dan lebih siap menghadapi tantangan global.

3. Peningkatan Prestasi Akademik
Minat membaca yang tinggi sering kali berbanding lurus dengan prestasi akademik yang baik. Siswa yang suka membaca cenderung memiliki kemampuan pemahaman bacaan yang lebih baik, yang pada gilirannya meningkatkan performa dalam pelajaran lainnya seperti matematika dan sains.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun