Mohon tunggu...
Vicka Farah Diba
Vicka Farah Diba Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Anak, Penulis buku

Blog : www.vickafarahdiba.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kematian Tenaga Kesehatan di Indonesia Tinggi: Tanya Kenapa?

28 Agustus 2020   14:00 Diperbarui: 28 Agustus 2020   13:56 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kematian Tenaga Kesehatan di Indonesia Tinggi : Tanya Kenapa?

Hingga 21 April 2020, WHO menyatakan bahwa lebih dari 35.000 petugas kesehatan di berbagai negara terinfeksi COVID19. Angka sesungguhnya diduga lebih tinggi karena masih minimnya pelaporan. Di Indonesia sendiri, tingkat kematian tenaga kesehatan akibat virus corona dilaporkan tertinggi di Asia Tenggara, bahkan di dunia


Hal ini sesuai dengan laporan yang diberikan oleh Mango et al, dimana resiko infeksi Covid pada tenaga kesehatan lebih tinggi dibanding populasi umum akibat paparan yang lebih lama pada pasen Covid.

Faktor tingginya infeksi Covid pada tenaga kesehatan adalah :
1. Kurangnya ketersediaan APD
2. Paparan terhadap pasen covid
3. Beban kerja berlebih
4. Adanya penyakit penyerta  

Diantara semua faktor tersebut : paparan terhadap pasen dan kerja berlebih menjadi dua hal penting sebagai penyebab tingginya infeksi Covid terhadap tenaga kesehatan (Mango et al, 2020)

Jam kerja yang panjang
Banyak petugas kesehatan harus bekerja lebih lama dengan jam yang tidak teratur karena meningkatnya permintaan layanan kesehatan. Di beberapa negara, kurangnya tenaga kerja mengakibatkan staf yunior harus bekerja dengan tuntutan peran yang baru.

Penyediaan tenaga kesehatan yang memadai dan rotasi klinis di fasilitas perawatan dianjurkan oleh WHO untuk meminimalkan tingkat risiko infeksi serta dukungan psikosial terhadap tenaga kesehatan

Tekanan Psikologis
Petugas kesehatan yang berada di garis depan penanganan wabah COVID-19 selain berisiko lebih tinggi terpapar infeksi akibat paparan patogen, jam kerja yang panjang, tekanan psikologis dan kelelahan juga mengalami tekanan psikologis hingga kekerasan fisik akibat adanya stigma di masyarakat

Menurut WHO, 8% hingga 38% pekerja kesehatan pernah mengalami kekerasan fisik saat mereka bekerja. Dalam krisis COVID19, meningkatnya ketegangan sosial di masyarakat juga mengakibatkan peningkatan kekerasan terhadap petugas kesehatan dan bahkan serangan terhadap fasilitas perawatan kesehatan. Adanya tekanan psikologis ini tentunya juga mempengaruhi kesehatan petugas serta kualitas perawatan yang diberikan

Keselamatan kerja
Pada Hari Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja tanggal 28 April, WHO mengingatkan kembali pentingnya menciptakan budaya keselamatan dan kesehatan di tempat kerja dalam membantu mengurangi jumlah kematian dan cedera terkait pekerjaan.

ILO sendiri telah mendedikasikan Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sedunia 2020 dalam menangani wabah penyakit menular di tempat kerja, khususnya pada pandemi COVID-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun