Motor listrik, selain ramah bagi lingkungan, juga dianggap lebih murah dalam segi perawatan. Hal itu juga yang menjadi alasan pemerintah memberikan dukungan terhadap transisi dari motor berbahan bakar bensin ke motor berbahan bakar listrik.
Namun tidak hanya itu saja. Pasalnya menggunakan motor listrik juga dapat membantu penghematan dari sisi keuangan Negara, karena dengan beralihnya motor konvensional ke motor listrik itu artinya, berkurang juga kebutuhan impor bahan bakar fosil yang memang selama ini dilakukan demi mencukupi kebutuhan bahan bakar kendaraan di Indonesia.
Beberapa merek motor listrik yang saat ini, menjadi incaran banyak orang seperti Evolts, Gesits, Viar, kini sudah bisa didapatkan dengan membeli langsung ke dealer, atau e-commerce.
Untuk membuktikan kebenaran perihal motor listrik lebih hemat dari motor konvensional, berikut perhitungannya:
Misal, untuk menempuh jarak 100 kilometer, motor bensin membutuhkan kira-kira 2 liter bensin. Jika untuk satu liter bensin seharga Rp. 8.000,- maka untuk dua liter bensin, pemilik perlu mengeluarkan uang sebesar Rp. 16.000,-
Tapi untuk motor listrik hanya perlu 3 kWh untuk menempuh 100 kilometer. Sementara untuk saat ini, harga per kWh hanya sebesar Rp. 1.500,- Itu artinya, motor listrik hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp. 4.500,- untuk menempuh 100 kilometer.
Namun memang untuk saat ini, fasilitas swap baterai umum belum tersedia secara merata, tapi itu semua hanya masalah waktu saja. Lagipula, beberapa merk, salah satunya Evolts, menyediakan charger dalam paket pembelian, jadi kita bisa melakukan pengisian daya di rumah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H