Mohon tunggu...
Vicca Wardahtul Ishlah
Vicca Wardahtul Ishlah Mohon Tunggu... Mahasiswi -

الكتابة للمعرفة | اللغة العربية

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kurangnya Pelukan dan Kasih Sayang Jadikan Anak Didik Semakin Nakal?

3 Oktober 2018   15:13 Diperbarui: 4 Oktober 2018   09:02 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan Karakter Bimbingan Konseling

Jika memang sikap sang anak semakin nakal, maka cara utama yang harus dilakukan adalah dengan memberikan pelukan dan kasih sayang dari konselor terhadap anak. Jika sang anak langsung dimarahi dengan keras, maka akan bertambah pula sikap kenegatifan anak. Sejatinya anak menirukan hal-hal dilingkungan sekitarnya.

Jika konselor langsung memberikan tindakan keras maka sang anak akan semakin brutal. Dan mungkin sikap dari konselor akan ditiru oleh anak, jadi anak mulai memukul teman-temannya, mulai berbicara lantang atau mulai menentang kepada temannya. Melihat hal itu, peran konselor disini dimulai dengan memberikan anak stimulus positif yang lebih lembut lagi.

Memberikan pelukan dan kasih sayang merupakan salah satunya, pelukan dan kasih sayang disini merujuk pada sikap konselor yang lebiuh lembut lagi terhadap anak. dimana ketika anak melakukan hal yang negatif, konselor mengingatkannya dengan lembut, bukan malah menambahkannya dengan cara-cara yang keras dan lantang.

Oleh karena itu, didikan konselor dari kecil sangatlah penting. Jika anak dididik dari kecil dengan kekerasan maka anak bekembang tumbuh dengan jiwa yang keras. Namun sebaliknya, jika sang anak dari kecil dididik dengan cara yang lebih baik maka ketika dewasa nya nanti akan bertumbuh menjadi jiwa yang baik pula. Konselor? Jika bukan kita? Siapa lagi?

Tanamkan sebiji kebaikan pada anak diusia dini makan akan menuai pohon kebaikan dimasa tua.

Selamat membaca, semoga bermanfaat, dan share ke semua orang/media sosial sebagai ladang mencari ilmu.

Terima kasih

"Carilah ilmu sejak dalam gendongan hingga ke liang lahat"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun