Sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT) mengedepankan pengelolaan agroekosistem dan teknologi yang berbasis pada Sumber Daya Alam (SDA), diantaranya penggunaan agens hayati dan pestisida nabati. PPAH atau Pos Pelayanan Agens Hayati merupakan salah satu wadah bagi petani alumni SLPHT (Sekolah Lapang Hama Terpadu) maupun petani non SLPHT yang mampu menyiapkan, memperbanyak, menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan sarana produksi ramah lingkungan yang mendukung prinsip-prinsip PHT. PPAH berfungsi untuk membantu memasyarakatkan sarana produksi ramah lingkungan yang mendukung penerapan prinsip-prinsip PHT sehingga mengurangi ketergantungan petani terhadap penggunaan pestisida kimia. Pemanfaatan agens hayati merupakan salah satu teknologi yang murah dan mudah untuk dilaksanakan oleh petani. Peran dari PPAH diantaranya yaitu menyediakan sarana produksi ramah lingkungan, mewadahi kegiatan petani, mengurangi ketergantungan petani terhadap penggunaan pestisida kimia, mendekatkan sarana produksi ramah lingkungan yang mendukung penerapan prinsip -- prinsip PHT, dan memelihara keseimbangan agroekosistem. Pengendalian agens hayati ini dilakukan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan dari penggunaan pestisida, karena pengendalian secara biologi dinilai tidak merusak lingkungan (Pamungkas dan Ardiyanta, 2020)
Kegiatan gerakan pengendalian OPT dilaksanakan pada tingkat provinsi maupun kabupaten, yang menjadi pengungkit terlaksananya pengendalian OPT oleh petani, dengan perlindungan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH)/Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) pada lahan usaha kelompok tani dengan difasilitasi sarana prasaran pengendalian OPT. Cakupan dari kegiatan pengendalian OPT ini meliputi koordinasi, pembinaan, bimbingan tingkat lapang, supervisi, fasilitasi sarana prasaraan dukungan pelaksanaan operasional gerakan pengendalian OPT, pelaksanaan gerakan pengendalian OPT, penyebarluasan informasi, pengamatan, monitoring, dan pelaporan keadaan OPT di lapang.
LPHP merupakan institusi perlindungan tanaman ditingkat lapangan di bawah pembinaan dan koordinasi UPTD BPTPH di tingkat provinsi. Sebagai institusi yang menangani masalah perlindungan tanaman di tingkat lapangan, LPHP diharapkan dapat berperan sebagai pusat pengembangan PPAH.
Salah satu PPAH yang berjalan di Jember, Jawa Timur yaitu PPAH Adhimukti yang berlokasi di Desa Tutul, Kecamatan Balung. PPAH ini dilakukan dibawah naungan Pemerintah Kabupaten JEMBER, bersama dengan LPHP Tanggul. Kegiatan ini tidak terlepas dari peran penyuluh Balung (Ganis Nomita Sopa, S.TP) yang sekaligus menjadi koordinator BPP Balung. PPAH ini mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari pemerintah Kabupaten Jember dan Laboratoriium PHP TPH Tanggul, Kabupaten Hember.
PPAH Adhimukti berhasil melakukan perbanyakan agens hayati seperti PGPR, Beauveria bassiana, Trichoderma, dan sebagainya. PPAH ini diharapkan menjadi salah satu solusi dari pemenuhan sarana produksi pertanian di tengah pupuk dan pestisida kimia yang semakin mahal dan semakin dibatasi. Dalam kegiatannya, PPAH ini melakukan 5 kegiatan pelatihan bersama dengan penyuluh. Pelatihan tersebut diantaranya Pelatihan pembuatan PGPR, perbanyakan  Beauveria bassiana,  perbanyakan Pseudomonas fluorescens, perbanyakan jamur Tricoderma, serta penanaman tanaman refugia. Berbagai pelatihan yang dilakukan tidak terlepas dari peran pemerintah Kabupaten Jember yang mengharapkan minat petani semakin meningkat untuk menerapkan dan melanjutkan perbanyakan agens hayati. Kegiatan ini diikuti oleh kelompok tani Desa Balung Tutul bersama dengan Penyuluh Desa Balung serta Mahasiswa Program Studi Penyuluhan Pertanian Universitas Jember. Pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan demonstrasi dan diskusi, yang bertujuan agar para petani dapat memahami serta dapat mempraktekan langsung mengenai cara perbanyakan agens hayati.
Nama Mahasiswa : Vica Afcarina (Mahasiswa Program Studi Penyuluhan Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jember)
Nama Dosen : Diah Puspaningrum, SP., MSi ( Dosen Program Studi Penyuluhan Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jember)
Daftar PustakaÂ
Pamungkas, P.B., dan Ardiyanta., 2020. Meningkatkan Pemahaman Akan Pengendalian OPT Bawang Putih pada Anggota Kelompok Tani Ngudi Rahayu. Jurnal Perngabdian Masyarakat. 3(2):104-110
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H