Mohon tunggu...
fia rachim
fia rachim Mohon Tunggu... Mahasiswa - tuangkan semua yang ada dalam fikiranmu dalam bentuk tulisan-tulisan yang bernilai dan berkualitas

Bismillah pasti bisa !!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Sistem Saraf pada Tahun Petama Kelahiran

11 April 2022   09:20 Diperbarui: 11 April 2022   09:31 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada pembahasa artikel saya yang sebelumnya sudah pernah saya bahas tentang otak, yang mana otak disini diibaratkan mesin penggerak yang memiliki banyak fungsi dan aktivitas tubuh manusia. Dalam tubuh otak juga berfungsi sebagai alat kecerdasa, emosi, ingatan, dan gerakan. 

Otak, pada setiap manusia mulai berkembang sejak ada dalam kandungan, yaitu tepatnya sejak minggu ketigaa hingga keempat setelah terjadinya pembuahan. 

Sistem saraf pada perutumbuhan otak terjadi sejak embrio mulai menutup menjadi sebuah tabung yang disebut dengan tabung saraf. Kemudian bagian tabung depan saraf berkembang menjadi otak, dan sisanya berkembang menjadi sumsum tulang belakang. Sementara sel-sel puncak saraf nantinya akan menjadi sistem saraf tepi. 

Dari pembahasan sekilas ini kita akan mengupas lagi tentang perkembangan sistem saraf pada manusia yaitu meliputi : tahapan perkembangan saraf tahun pertama kelahiran, sistem otak tahun pertama kelahiran, dan stimulasi saraf bayi tahun pertama.

  • Tahapan perkembangan saraf tahun pertama kelahiran Perkembangan dan kecerdasan anak pada masa pertama kelahiran sangat ditentukan pada 1000 hari pertama kelahirannya. Hal ini juga biasa disebut dengan window of oppurtuniy atau periode emas pada anak. 

  • Pada masa perkembangan ini orang tua perlu untuk mencukupi kebutuhan anak sejak masa kehamilan sampai anak memasuki umur 2 tahun. Dengan mencukupi kebutuhan anak juga akan memberikan dampak yang besar bagi anak, seperti akan banyakna jaringan saraf yang tersambung dan semakin mempercepat anak dalam menangkap sebuah informasi. 

  • Selain itu hal ini juga akan berdampak pada tumbuh kembangan anak yang akan semakin cepat dengan sempurna dan akan menjadikan anak tumbuh cerdas. Dalam proses perumbuhan otak, pada tahun pertama kelahiran pada anak terdapat lebih 100 milyar sel saraf yang berkembang. Pada tubuh seorang bayi sel saraf utama yang berkembang meliputi :

  • Badan sel, yang mana memiliki fungsi sebagai penghubung antar satu sel dengan sel lainnya, yang nantinya akan membentuk suatu jalinan yang komplek.

  • Kemudian dendrit, merupakan serabut pendek yang bercabang
  • Dan yanag terakhir yaitu akson, yang memiliki bentuk memanjang, menyerupai tangkai dari saraf sel.

Pada masa perkembangan anak mencapai usiia 6 bulan, sel-sel saraf seluruhnya belum mencapai tingkat kematangan yang sempurna. Sel saraf pada anak dapat dikatakan sempurna apabila sudah terbentuk akson pada setiap tubuh anak. 

Dan apabila sudah terbentuk setiap akson yang baru maka juga akan terbentuk pula sinaps (yaitu titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron yang lainya) yang nantinya akan dapat terjadinya komunikasi antara setiap bagian tubuh dengan otak.

  • Sistem otak tahun pertama kelahiran Seperti yang telah dijelaskan sebelum-sebelumnya perkembangan otak pada anak sudah mulai terjadi dari anak masih dalam kandungan sampai anak dewasa nantinya. 

  • Dalam proses pertumbuhan otak anak dalam tahun pertama kelahiran terdapat 100 miliar sel otak yang memiliki fungsi untuk mengontrol fungsi utama pada tubuh seperti mengontrol pernafasan sampai dengan fungsi yang lebih kompleks lainya. Dan pada sistem otak tahun pertama kelahiran tersebut sel saraf otak mulai berkembang, terutama sel saraf utama yang meliputi badan sel, dendrit, dsn akson.

  • Stimulasi saraf bayi tahun pertama kelahiran
  • Mengulang kembali bahwasanya perluu diketahui, periode awal kehidupan, terutama sejak dalam kandungan sampai anak mencapai usia 2 tahun, merupakan fase yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Fase ini juga merupan fase yang sangat kritis yang mana anak akan lebih cepat menerima masukan dan pengaruh dari lingkungan disekitarnya. Berikut beberapa cara melakukan stimulasi pada bayi, sesuai dengan usianya yang dikutip dari laman tirto.id.

  • Usia 0-3 tahun
  • Stimulasi yang diperlu dilakukanan pada anak usia ini adalah dengan ritin memeluk buah hati dengan lembut, menatapnya, mengajakanya berbicara atau melatih tangan anak untuk memegang.

  • Usia 3-6 tahun
  • Stimulasi yang dapat dilakukan pada usia ini ialah dengan mengajak anak bermain ciluk ba atau berkaca bersama dengan memperlihatkan wajah sang ibu.

  • Usia 6-9 bulan
  • Stimulasi yang diberikan pada usia ini membacakan anak dongeng, memebrikan rangsangan untuk duduk, dan melatih anak untuk berdiri sambil dipegangi.

  • Usia 9-12 tahun
  • Stimulasi yang dapat diberikan pada anak usia ini dengan memperkenalkan nama ayah, ibu, kakak atau neneknya kepada anak, kemudian melatih anak untuk berdiri sambil dipegangi, sampai menuntunya untuk memasukkan mainan ke wadah mainan atau menggelindingkan bola.

  • Usia 12-18 bulan
  • Stimulasi yang diberikan pada usia tersebut ialah dengan melatih anak mencoret-coret kertas menggunakan pensil utama. Selainitu juga dapat melatih anak dengan menyusun kubus dan balok-balok puzzle atau mengajarkan anak dengan perintah-perintah sederhana.

  • Usia 18-24 tahun
  • Stimulasi yang dapat diberikan pada anak usia ini ialah dengan mengenalkan anak dengan anggota badanya  beserta fungsi-fungsinya

  • Usia 2-3 tahun
  • Stimulasi pada fase usia ini dapat dilakukan dengan mengenalkan beragam warna-warna, melatih mereka berbicara menggunakan kata sifat, dan membiasakan anak buang air di toilet.

  • Usia 3 tahun ke atas
  • Stimulasi yang dapat diberikan pada usia ini dengan mengembangkan kemampuan di usia sebelumnya, atau mengarahkan anak untuk bersiap masuk sekolah seperti cara memegang pensil, menulis dan mengenal huf.

Demikian beberapa stimulus yang dapat diberikan orang tua kepada anak sesuai dengan usianya. Dalam memberikan stimulus tersebut orang tua dapat melakukannya secara rutin dan terus menerus di setiap berinteraksi dengan si kecil dengan cara yang bervariasi dan menyenangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun