Mohon tunggu...
Vian Taurusanto Tjokropudjiono
Vian Taurusanto Tjokropudjiono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

Saya suka membaca dan tertarik dengan isu masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Paradigma Pencegahan Narkoba

6 Juni 2022   09:00 Diperbarui: 6 Juni 2022   09:17 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Petrus Reinhard Golose, menyebutkan bahwa prevalensi penggunaan narkoba di Indonesia pada tahun 2021 meningkat sebesar 0,15 persen menjadi 1,95 persen berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh BNN, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Badan Pusat Statistik (BPS). 

Dari data tersebut, didapatkan kasus penyalahgunaan narkoba semakin marak terjadi di Indonesia, sehingga hal tersebut memiliki potensi merugikan yang lebih besar dan menimbulkan perbincangan hangat. 

Narkoba mungkin sering dianggap sebagai sesuatu yang dapat membahayakan kehidupan manusia. Namun, beberapa jenis narkoba berperan besar dan dapat membawa berbagai dampak menguntungkan dalam bidang medis, seperti membantu dalam meredakan nyeri baik saat dilakukannya operasi, pembiusan, ataupun pada terapi. 

Hal tersebut sangat disayangkan mengingat bahwa adanya kemungkinan bagi seseorang untuk menyalahgunakan narkoba dengan mengkonsumsi pada jumlah yang seharusnya tidak diberikan dan cara yang tidak tepat.

Bahaya dari penyalahgunaan narkoba tidak hanya sebatas merugikan bagi kesehatan karena sejumlah narkoba tersebut dapat membuat kecanduan, sehingga muncul hasrat pada penyalahguna untuk terus-menerus mengkonsumsi narkoba tersebut.. Kondisi kecanduan narkoba tentunya sulit dihentikan atau dilepaskan karena dapat menimbulkan kondisi sakau yakni munculnya gejala yang dapat merubah sifat atau menurunkan kualitas fisik tergantung keparahan pada penyalahguna apabila sudah kecanduan narkoba seperti sabu dan mencoba untuk berhenti mengonsumsi narkoba tersebut lagi. 

Pengedaran narkoba yang sulit untuk diberantas dan cepat penyebarannya juga mengakibatkan terjeratnya banyak masyarakat yang sebelumnya tidak terpengaruh. 

Berbagai macam faktor baik secara eksternal maupun internal dapat mempengaruhi terjeratnya masyarakat pada lingkup penyalahgunaan narkoba serta remaja yang merupakan garda depan penerus bangsa juga merupakan kelompok usia yang rentan dari permasalahan tersebut. 

Selain itu, penyalahgunaan narkotika dan alkohol merupakan permasalahan yang menjadi perhatian terkait isu kesehatan negara Indonesia dalam mencapai target nomor 3 yakni “kehidupan sehat dan sejahtera” yang terintegrasi dalam Sustainable Development Goals (SDGs). 

Penanganan masalah penyalahgunaan narkoba tidak hanya dititikberatkan dan sebatas pada pemberantasan dan rehabilitasi, tetapi pencegahan juga merupakan komponen yang penting. Ketiga hal tersebut harus dilaksanakan dengan baik serta mencakup seluruh ruang lingkup dan lapisan pada masyarakat karena kasus penyalahgunaan narkoba tidak memandang umur dan gender. Namun, motif dibalik seseorang terjerumus dalam jerat narkoba berbeda-beda, salah satunya dapat disebabkan oleh pergaulan yang kurang baik. 

Pencegahan penyalahgunaan narkoba yang baik sangat penting untuk menghindari hal tersebut, tetapi faktor terbesar yang mempengaruhi terjeratnya seseorang kepada narkoba terdapat pada diri pribadi tersebut karena pola pikir dan pemahaman yang baik terhadap bahayanya penggunaan narkoba dan pentingnya untuk menjaga kualitas kesehatan dapat membantu seseorang dalam menjauhi pengaruh buruk dari narkoba.

 Pengembangan dan pengapilkasian terhadap tahapan dan konsep pemikiran dari sudut pandang masyarakat yang baik dan sistematis mengenai narkoba sangat penting, yang biasanya dalam bentuk edukasi atau pendekatan yang dapat melalui sistem pendidikan, kampanye, media informatif, ataupun cara lain yang beragam karena seiring berkembangnya teknologi, tentunya terdapat berbagai cara baru yang inovatif dan lebih efisien, sehingga penyampaian informasi tersebut akan lebih mudah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun