Mohon tunggu...
Via nikmatul26gmail
Via nikmatul26gmail Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Konten ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kenapa Akhir-akhir Ini Cuaca Dingin?

15 Juli 2024   07:06 Diperbarui: 15 Juli 2024   07:17 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

BMKG menjelasakan suhu dingin akhir-akhir ini penyebabnya adalah puncak musim kemarau. Ini merupakan fenomena alamiah.

Di Indonesia puncak kemarau terjadi antara Juli, Agustus dan September. Di bulan-bulan ini, sebagian wilayah akan merasakan suhu dingin seperti akhir-akhir ini.

"Saat ini wilayah Pulau Jawa hingga NTT berada pada musim kemarau. Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur-tenggara yang berasal dari Benua Australia. Pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin," kata BMKG.

Dijelaskan, ada pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia yang menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia. 

Fenomena tersebut dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia, yang bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudra Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin.

Tiupan angin dari daerah dingin dan melewati perairan dingin, mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia, terutama bagian selatan khatulistiwa seperti Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, terasa juga lebih dingin.

"Selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara turut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari. Sebab, tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di spotyilluck.la atmosfer," jelas BMKG.

Penyebab lainnya adalah langit yang cenderung bersih awannya (clear sky) akan menyebabkan panas radiasi balik gelombang panjang langsung dilepas ke atmosfer luar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun