Mohon tunggu...
Vianida Hardiningsih
Vianida Hardiningsih Mohon Tunggu... Freelancer - Civil Servant at Ministry who is loving about economics research, islamic parenting, and sustainable life.

Mom of 1 with daily of studying, writing, gardening, raising, and teaching.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Peran Komunitas untuk Ibu Berdaya

27 Juli 2023   11:03 Diperbarui: 23 Agustus 2023   22:03 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ibu ialah gelar yang luarbiasa dengan segala tantangan yang menghampiri. Menjalani peran Ibu pun dibutuhkan ilmu yang melengkapi meski memang tidak ada sekolah untuk mempelajari beragam teori. Meski demikian, wanita yang diamanahi gelar Ibu harus percaya bahwa amanah tak pernah salah memilih menghampiri. Artinya Ibu harus yakin bahwa di balik peran ini, kita pun diberikan kekuatan dan kehebatan untuk melakoni. Memang pasti tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa kan, Bu?

Oleh karena itu, selain diri sendiri sebagai aktor utama yang menjalani memang tidak disangkal bahwa ternyata Ibu juga membutuhkan dukungan untuk semakin berdaya. Selanjutnya, di sinilah peran supporting system dalam melanjutkan mimpi. Yuk, coba kita mulai langkah sederhana dengan mencari komunitas sebagai supporting system dalam membersamai peran Ibu.

Dengan adanya komunitas jadi salah satu opsi  terbaik ya, Bu! Maka mari kita mulai perjalanan untuk memaknai komunitas ini dengan kembali ber'mimpi'. Mimpi bukan sembarang mimpi, karena 'mimpi' terdiri dari lima huruf penuh arti yang bermakna:

  1. M yaitu manifestasi pengalaman bersama komunitas.
    Komunitas yang tepat bisa menjadi lingkaran untuk merasakan atmosfer baru. Tentunya hal ini juga akan berdampak bagi Ibu untuk kembali aktif berdaya dengan pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah dirasakan. Maka, jika ibu sudah berada di lingkungan yang tepat, maksimalkan kesempatan ini untuk menggali sebanyak-banyaknya pengalaman ya, Bu!
  2. I yaitu inspirasi dengan komunitas.
    Dalam sebuah komunitas seringkali menjadi tempat yang tepat pula untuk bertukar ide, gagasan, dan curhatan seputar peran ibu yang mungkin akan membantu ibu lainnya. Dengan bertemu orang lain yang ada di satu fase, maka kita bisa belajar lebih banyak dan mengambil hikmah dari kisah Ibu yang lain. Jadi udah coba belum bertukar cerita dan rasa dengan sesama Ibu lainnya?
  3. M yaitu manfaat yang disebarluaskan bersama komunitas.
    Siapa yang memiliki semangat untuk menyebarluaskan kebermanfaatan, Bu? Komunitas bisa menjadi salah satu ranahnya. Tak hanya mendapat input untuk diri sendiri, tapi kita juga dapat mengupayakan untuk memberikan output yang bisa dirasakan manfaatnya oleh orang lain. Rasanya bisa berdampak itu kan lebih bahagia ya, Bu.
  4. P yaitu prestasi dengan komunitas.
    Mengejar prestasi melalui komunitas juga menjadi hal yang sangat bisa diupayakan. Bersama lingkungan yang supportif dan sefrekuensi adalah nilai tambah yang menguatkan semangat prestatif di dalam diri seorang Ibu. Apapun targetmu, mari melangkah bersama untuk saling menyemangati ya, Bu!
  5. I yaitu ibadah bersama komuntas.
    Tak hanya ibadah inti tetapi segala sesuatu yang kita kerjakan pun dapat diniatkan untuk ibadah agar tak berlalu sia-sia ya. Tentu dengan adanya komunitas, niat ibadah pun juga sangat baik jika disematkan di dalamnya ya, Bu!

Menjadi ibu artinya siap untuk bermimpi lebih besar, berkomitmen lebih dalam, dan berusaha lebih keras. Sebab ibu adalah peran hebat yang disiapkan bagi wanita luar biasa, maka mari saling bergandengan tangan untuk membuat gelar ini lebih bermakna. Yuk kita maknai perjalanan ini dengan ber'mimpi '

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun