Mohon tunggu...
VIANESA AURUMANTAYAMULYA
VIANESA AURUMANTAYAMULYA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

Hallo, aku Vianesa Aurum mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat, UNAIR.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Intip Keseruan dan Kemeriahan SDN Klampis Ngasem 1 saat Gebyar CTPS!

2 November 2022   12:10 Diperbarui: 2 November 2022   12:21 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Awalnya kami mengira mengintervensi anak kecil merupakan hal yang mudah dan bisa diarahkan dengan cepat, pada kenyataannya mengintervensi anak kecil membutuhkan tenaga yang ekstra dan kesabaran yang luar biasa. Apalagi terdapat siswa inklusi yang terkadang rewel, ramai, dan mempunyai dunianya sendiri. Sehingga kesempatan ini merupakan suatu pengalaman berharga bagi kami untuk pembelajaran ke jenjang karir selanjutnya” Ujar ketua tim SDN Klampis Ngasem 1, Vianesa.

Itulah curhat ketua tim Gebyar CTPS di SDN Klampis Ngasem I Surabaya. Gebyar CTPS ini dilakukan dalam rangka menjalankan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau biasa disebut dengan MBKM, Divisi Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga berkolaborasi dengan UNICEF Indonesia mengadakan intervensi perubahan perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di sekolah - sekolah Surabaya. Dalam program MBKM ini, seluruh mahasiswa dari minat Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku menjalankan kegiatan intervensi perubahan perilaku cuci tangan pakai sabun di sekolah. Sebanyak 42 mahasiswa dibagi ke dalam 8 kelompok yang juga mengintervensi 8 sekolah, salah satunya yaitu SDN Klampis Ngasem I.

SDN Klampis Ngasem 1 Surabaya merupakan salah satu institusi pendidikan yang terdapat di Kota Surabaya dengan jenjang Sekolah Dasar (SD). SDN Klampis Ngasem I berlokasi di Jl. Arief Rahman Hakim No.99C, Klampis Ngasem, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60117. Tak hanya menerima siswa reguler, SDN Klampis Ngasem I  juga menerima siswa inklusi dalam setiap rombongan belajarnya. Program intervensi ini ditujukan bagi kelas 4 dengan rombel A, B, C, D dan siswa inklusi sebanyak 14 orang.

Kegiatan intervensi CTPS di SDN Klampis Ngasem 1 dilaksanakan selama 5 minggu atau 5 kali pertemuan pada tiap jumatnya, minggu pertama dilaksanakan pembukaan pada tanggal 23 September 2022. Acara pembukaan dihadiri oleh Ibu Corie dan Mas Arya selaku perwakilan dari tim Geliat Santun UNAIR, Ibu kepala sekolah, koordinator kesiswaan, ketua tim adiwiyata, ketua tim UKS dan para guru lainnya. Acara berlangsung dengan lancar saat memaparkan kegiatan intervensi 4 minggu kedepan yang akan kami laksanakan.

Kegiatan pada minggu kedua, ketiga, dan keempat kami isi dengan pemberian materi melalui media intervensi atau material kit yang telah difasilitasi oleh UNICEF. Terdapat jejak kaki pengingat, pin duta, beberapa poster dan game yang bisa digunakan adik-adik sebagai pembelajaran Cuci Tangan Pakai Sabun. Tidak hanya itu, pada minggu ketiga dan keempat adik-adik juga mempersiapkan diri untuk mengikuti perlombaan yang diadakan pada saat gebyar CTPS.

Kegiatan intervensi dengan memberikan kuis berhadiah kepada siswa-siswi SDN Klampis Ngasem 1 (Foto dokpri)
Kegiatan intervensi dengan memberikan kuis berhadiah kepada siswa-siswi SDN Klampis Ngasem 1 (Foto dokpri)

Pada minggu kelima, yaitu gebyar intervensi CTPS dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2022 pukul 08.00 - 10.30 dihadiri oleh Bapak Afrianto selaku perwakilan Unicef Surabaya, Ibu Corie dan Mbak Anisa selaku tim Geliat Santun UNAIR, Ibu Widati selaku dosen pembimbing divisi PKIP, Ibu Mus Adah dan tim selaku perwakilan promkes Puskesmas Klampis Ngasem I, Ibu Kepala Sekolah dan bapak/ibu guru yang terlibat pada kegiatan intervensi ini.

Pada gebyar CTPS, terdapat beberapa perlombaan bertemakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) antara lain lomba mewarnai, lomba membuat poster, lomba cerdas cermat, lomba duta cilik, lomba menghias sarana CTPS (wastafel) dan lomba gerak lagu. Khusus lomba mewarnai kami fokuskan kepada anak inklusi yang terdiri dari 14 orang, untuk lomba lainnya bisa diikuti oleh murid kelas 4 reguler.

Dengan adanya kegiatan di sekolah diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik bagi tenaga kesehatan maupun akademisi untuk mengembangkan metode pendidikan kesehatan yang dapat menunjang kebutuhan siswa mengenai kesehatan, terutama bagi siswa siswi inklusi. Karena inklusifitas bukan merupakan stigma buruk melainkan sebuah proses pengidentifikasian dan penghilangan hambatan dalam pendidikan . 

Pemberian hadiah kepada pemenang lomba gerak dan lagu bertemakan CTPS (Foto dokpri)
Pemberian hadiah kepada pemenang lomba gerak dan lagu bertemakan CTPS (Foto dokpri)
Pemberian hadiah kepada pemenang lomba menghias sarana CTPS (wastafel) (Foto dokpri)
Pemberian hadiah kepada pemenang lomba menghias sarana CTPS (wastafel) (Foto dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun