Mohon tunggu...
Viananda Kuncoro
Viananda Kuncoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kuliah

Hai kenalin aku Viananda Kuncoro biasa dipanggil vian, aku salah satu mahasiswa dari BINUS University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dinamika Percintaan Anak Muda: Perspektif Teori Komunikasi

10 Juni 2024   13:00 Diperbarui: 10 Juni 2024   13:03 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cara anak muda menjalin hubungan percintaan telah diubah oleh kemajuan teknologi dan komunikasi. Diganti oleh komunikasi digital yang dilakukan melalui platform media sosial dan panggilan video, fenomena ini menimbulkan pro dan kontra baru dalam dinamika percintaan anak muda.

Teori komunikasi dapat menawarkan kerangka analisis yang berguna untuk mengamati fenomena ini. George Herbert Mead menawarkan teori interaksi simbolik pertama, yang menjelaskan bagaimana interpretasi dan pertukaran simbol menciptakan makna dalam hubungan. Teks, emoji, gambar, dan video panggilan dapat menjadi simbol dalam pacaran online. Untuk membangun hubungan yang kuat dengan orang lain, penting untuk memahami dan menginterpretasikan simbol dengan benar.

Teori Pengelolaan Kesan, yang diciptakan oleh Erving Goffman, muncul di bagian kedua dan menjelaskan bagaimana orang berusaha menunjukkan citra diri yang positif kepada orang lain. Dalam pacaran internet, ini dapat dilihat melalui profil media sosial yang menarik, foto-foto terbaik, dan status yang menunjukkan hobi dan pencapaian.

Media sosial telah menjadi tempat baru bagi anak muda untuk berinteraksi dan mengekspresikan diri. Mereka dapat berbagi momen romantis, mengungkapkan perasaan, dan menjalin hubungan dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama dengan platform ini. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa media sosial juga dapat menjadi sumber kesalahpahaman dan kebencian. Hubungan dapat terganggu jika interpretasi pesan yang berbeda, cyberbullying, dan paparan konten yang tidak sehat terjadi.

Sangat penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana anak-anak berkomunikasi dan mengharapkan apa yang mereka lihat dari percintaan online. Berkomunikasi dengan terbuka, saling menghormati, dan mengajarkan anak-anak cara menggunakan media sosial dengan bijak dapat membantu mereka membangun hubungan yang positif dan sehat.


Dinamika

Pergeseran dari Interaksi Tatap Muka ke Komunikasi Online
Komunikasi online yang intens kini menggantikan interaksi tatap muka yang dulunya menjadi ciri khas pacaran. Karena kurangnya komunikasi nonverbal, hal ini dapat mempermudah komunikasi dan membangun koneksi, tetapi juga dapat menyebabkan kesalahpahaman dan kecemburuan.

Munculnya Berbagai Gaya Pacaran Baru
Era komputer dan internet memungkinkan berbagai gaya pacaran baru, seperti hubungan terbuka, hubungan sugar daddy dan sugar baby, dan pernikahan online. Gaya-gaya ini memicu perdebatan tentang norma dan prinsip percintaan.

Pengaruh Media Sosial
Media sosial menjadi platform di mana orang dapat mengekspresikan perasaan mereka, membangun hubungan dengan orang lain, dan menampilkan citra diri mereka. Namun, media sosial juga dapat menjadi sumber kekerasan online dan pelecehan.

Tantangan Privasi dan Keamanan
Berbagi data pribadi secara online menimbulkan risiko untuk keamanan dan privasi. Penyebaran informasi pribadi, sexting, dan pelecehan online dapat fatal bagi orang dan hubungan.

Contoh Kasus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun