Pernah merasa gagal? Berapa kali kamu merasa gagal? Berapa kali kamu menangisi dan meratapi kegagalanmu?
Kamu pasti bertanya-tanya bagaimana caranya mengahadapi kegagalan?
Sebenarnya kamu tidak gagal, kamu hanya belum berhasil dalam melakukan percobaan.
Selain itu, sebenarnya bukan bagaimana menghadapi kegagalan yang kamu butuhkan, tapi bagaimana mengantisipasi kekecewaan berlebih datang saat belum berhasil.
Sebelum memulai sesuatu, kita tentu tahu akan ada dua kemungkinan yang terjadi yakni berhasil atau belum berhasil. Jika kita mengurungkan niat untuk mencoba, inilah yang namanya gagal. Jika kamu tetap berusaha mewujudkannya dengan melakukan usaha dan doa terbaik, dan hasilnya belum berhasil. Selamat! Kamu sudah melakukan yang terbaik. Kamu sudah mendapatkan pengalaman sehingga kedepannya strategi, usaha, dan doamu akan lebih baik lagi.
Untuk mengantisipasi kekecewaan berlebih saat kita belum berhasil, sejak awal kita harus mengubah pola pikir kita.
Jika saya belum berhasil, tidak apa-apa. Saya akan mencobanya lagi dan lagi hingga saya menggapainya.
Jika plan-A saya belum berhasil, saya akan menjalankan plan B-Z saya.
Saya yakin, Allah tahu yang terbaik untuk saya. Tidak apa saat ini saya belum berhasil, Allah sudah menyiapkan hadiah yang lain untuk saya. Saya harus menjemputnya dengan ikhtiar dan do'a.
Jika pola pikir kita sedari awal sudah tertata seperti itu, maka ketika belum berhasil kita tidak akan berlarut-larut meratapi kegagalan, sebaliknya kita akan fokus menjalankan plan berikutnya dengan mempersiapkan lebih matang lagi, lebih ekstra lagi usaha dan doa yang kita panjatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H