Mohon tunggu...
Muhammad Alviansah
Muhammad Alviansah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi Healing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Aturan Moderasi Beragama di Indonesia

4 Oktober 2024   12:52 Diperbarui: 4 Oktober 2024   16:14 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penerapan Ataruan Moderasi Beragama Di Indonesia 

Pada dasarnya moderasi beragama sendiri dapat juga bisa diartikan sebagai sebuah konsep pengalaman dimana seorang umat  pemeluk agama melaksanakan atau juga mengamalkan ajaran agama yang di anutnya secara moderat atau tidak ekstem, baik itu ekstrem liberal (kebebasan) atau juga pula tidak ekstrem kiri atau berlebihan (radikal) sehingga dapat mengancam keutuhan negara sebuah negara.

Moderasi beragama ialah salah satu indikator (ukuran) untuk sebagai penguatan untuk upaya membangun kebudayaan dan karakter suatu bangsa. Moderasi juga salah satu yang di prioritaskan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024-2025 Kementrian Agama. Penguatan moderasi dalama konteks Moderasi keindonesiaan moderasi beragama dapat di jadikan strategi  kebudayaan untuk merawat kedamaian toleransi terhadap keberagaman agama yang lain di Indonesia karena bangsa Indonesia memiliki berbagai macam Agama moderasi beragama ialah untuk menjaga kerukunan saling menghormati,harmonisasi agar tidak  menimbulkan konflik yang bisa terjadi di karenakan suatu perbedaan yang telah ada.

Di era globalisasi dan digital saat ini telah membawa dampak perubahan nilai terhadap masyarakat, salah satu contoh bentuk perubahan nilai nya ialah kurang nya sikap saling menghormati diantara kelompok masyarakat dan umat beragama kehidupan ini ialah suatu hal yang berlawanan dengan ajaran Islam dan kondisi keberagaman yang ada di Indonesia. Dan semetara itu di Indonesia ini bukan lah negara agama atau sekuler tetapi ialah dimana negara nya ialah masyarakat yang religius (seseorang yang memeluk sebuah agama) dan juga negara Indonesia yang religius ini yang memang di sepakati oleh pendiri bangsa yang moderat dan toleran.

Moderasi Beragama juga memiliki hakekat (kenyataan) yang tidak hanya dikaitkan dengan ritualitas dan spritualitas manusia, namun juga bisa di kaitkan dengan ekstremis dan kekerasan atas nama agama berbagai kekerasan ini muncul di karenakan pengingkaran terhadap memahami suatu agama.

Penerapan moderasi beragama didalam Indonesia yang kontemporer bisa dengan cara yang relevan dengan sosial dan budaya saat ini, yaitu 

1. Suatu pendidikan yang berbasis Moderasi (cara pandang) untuk kurikulum agama yang menekankan nilai-nilai toleransi yang menghargai terhadap suatu perbedaan dan pemahaman yang mendalam dalam ajaran Islam yang moderat, kegiatan yang bisa diterapkan seperti ekstrakurikuler didalam seminar atau diskusi yang di adakan untuk membahas suatu isu-isu yang kontemporer.

2. Dialog interfaith, adalah untuk mendorong dialog antara agama yang melibatkan ulama,cendikiawan, dan tokoh masyarakat untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik antara pemeluk agama dan lintas antar agama ini untuk membahas isu-isu tentang suatu kemanusiaan dan sosial.

3. Media sosial dan kampanye digital, adalah bisa menggunakan platform media sosial untuk menyampaikan pesan-pesan moderasi beragama secara optimal, kampanye yang menampilkan tokoh Islam yang moderat dan contoh nyata dari kerukunan umat beragama adalah dapat membantu mengubah persepsi masyarakat.

4. Kegiatan sosial, adalah mengadakan kegiatan sosial para pemeluk Islam dan agama lainnya. Contoh nya bisa dengan cara bakti sosial seperti ini dapat memperkuat ikatan persaudaraan dengan pemeluk agama yang lain.

5. Ulama dan tokoh masyarakat, ialah mengajak ulama dan tokoh masyarakat memberikan ceramah dan pengajian untuk mengedepankan moderasi, serta untuk menekankan betapa begitu pentingnya menjauhi ekstremisme. Penerapan pembinaan seperti ini bisa di terapkan melalui bermacam akses media seperti televisi,radio,dan juga internet supaya bisa mencakup banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun