Tak terasa tahun telah berganti, kini sudah seharusnya kita untuk berevolusi menjadi pribadi yang lebih matang di tahun 2021. Melalui paradigma psikologi pertumbuhan oleh para tokoh Erick Fromm, Carl Rogers dan Gordon Allport terdapat tujuh kebiasaan positif yang bisa membantu kita untuk menjadi pribadi yang matang.
Tujuh kebiasaan pertama yaitu "BERSIKAP PROAKTIF BUKAN REAKTIF". Proaktif yaitu kekuatan, kebebasan, dan kemampuan untuk memilih respon sesuai dengan nilai. Sedangkan reaktif adalah membiarkan suasana hati, perasaan dan keadaan untuk mengatur respon.Â
Sikap reaktif ialah dimana ada stimulus seseorang tersebut akan langsung bertindak, sedangkan sikap proaktif ialah dimana seseorang mendapatkan stimulus dirinya akan mengambil waktu sejenak untuk berpikir mengenai keputusan yang akan diambil sesuai dengan nilai-nilai yang tentunya mencakup kesadaran diri, imajinasi, hati nurani dan kehendak bebas, barulah kita memilih respon apa yang akan diberikan.
Membedakan bahasa reaktif dan proaktif ialah, bahasa reaktif seperti saya harus pergi, dia membuat saya begitu marah, tidak ada yang dapat saya lakukan, andaikan saja. Sedangkan, bahasa proaktif seperti saya mau pergi, saya mengendalikan perasaan saya, mari kita jelajahi alternatif yang ada, saya dapat.
Stephen R.Covey mengemukakan bahwa bukan perbuatan orang terhadap kita yang dapat menyakiti kita. Pada dasarnya, respon yang kita pilih terhadap perbuatan mereka itulah yang menyakiti kita.
Kebiasaan yang kedua ialah mulai "MENENTUKAN TUJUAN AKHIR". Beberapa pertanyaan yang wajib ditanyakan pada diri : apa yang membuat hidup anda penting? apa yang membuat hidup anda menjadi bermakna? apa yang anda ingin dan lakukan dengan hidup anda?
menentukan tujuan akhir membuat kita mengetahui ke mana diri kita akan pergi, mengerti dimana posisi keberadaan kiya sekarang, mengetahui apakah langkah-langkah yang sedang kita ambil berada pada arah yang benar. Maka dari itu sangat penting bagi kita untuk mulai menentukan tujuan akhir.
Kebiasaan ketiga adalah "PUT FIRST THING FIRST". Setelah anda memiliki tujuan akhir, langkah berikutnya adalah mengutamakan hal utama dalam peran untuk mencapai tujuan akhir tersebut. Kita sudah harus memilah mana kegiatan kita yang urgency (suatu aktivitas yang bagi anda atau orang lain tampaknya menuntut perhatian segera) dan mana yang importance (suatu aktivitas yang secara pribadi anda menganggapnya berharga, mendukung misi, nilai-nilai dan tujuan anda).Â
Banyak orang seolah super sibuk mengerjakan sesuatu yang ugent, ternyata tidak important. Maka dari itu agar kita bisa memilah perlunya membuat tabel jadwal yang efektif.Â
Saya akan memberikan contoh, ada seorang mahasiwa yang memiliki tujuan akhir cumlaude, maka dirinya harus bisa mengatur waktu dimana belajar 70% mengikuti organisasi 15% dan rekreasi 15% perhari. Jatah kita sama perhari adalah 24 jam, yang berbeda adalah cara kita menggunakannya. Saat kita sudah berhasil membuat jadwal yang efektif maka diperlukannya kedisiplinan dan sikap assertive dalam menjalankan jadwal yang telah kita buat.
Kebiasaan keempat ialah berpikir "MENANG-MENANG". Hubungan yang sukses dibangun berdasarkan sikap menang-menang. Arti menang menang adalah upaya berani bukan selalu berbaik hati, cara terbaik menuju hubungan saling mendukung bukan selalu dicapai, filsafat interaksi manusia yang didukung mentalitas kelimpahan (senyum, sentuhan, perhatian, waktu, solusi, harapan, pengetahuan dan keterampilan) bukan suatu teknik manipulatif, aturan interaksi yang berdasarkan karakter bukan pola pikir yang berdasarkan kepribadian.Â