Mohon tunggu...
Via Aura Putri
Via Aura Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa Pendidikan Matetematika di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya memiliki hobi membaca dan menulis. Saya terampil dalam membuat karya tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengaruh Kaum Kepercayaan dan Adat dalam Mengatasi Perubahan Iklim

10 Desember 2024   13:54 Diperbarui: 10 Desember 2024   13:54 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaum kepercayaan atau adat sangat berperan penting dalam mengatasi perubahan iklim. Kaum adat dengan kepercayaan nya yang sangat erat pada tradisi yang mereka punya dah sikap teguh pendirian mereka sangat dibutuhkan dalam kasus ini. Sikap peduli alam pada setiap kaum adat yang ada di Indonesia sudah dibuktikan melalui tradisi yang mereka punya. Tradisi yang mereka miliki telah terbukti mengandung nilai-nilai yang sejalan dalam menghadapi kondisi lingkungan saat ini. Bisa kita ambil contoh upacara nyepi yang ada dibali yang isinya bukan hanya ritual keagamaan tetapi juga bisa kita lihat sisi positif lainnya. Upacara nyepi juga merupakan bentuk rasa perduli mereka terhadap alam yang dimana selama nyepi tersebut semua kegiatan manusia diberhentikan termasuk konsumsi energi. Hal ini sangat baik dan sangat dibutuhkan untuk alam beristirahat sejenak karena berkurangnya asupan polusi dan zat-zat lainnya yang dapat berdampak pada perubahan iklim.

Banyak kaum adat juga yang sangat menjunjung tinggi menjaga kelestarian hutan dan memanfaatkan sumber energi yang alami berbekal dari ilmu pengetahuan tentang alam yang mereka miliki. Kebanyakan kaum kepercayaan dan adat menganggap alam merupakan suatu hal yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan spritual mereka. Seperti suku Baduy yang sangat memegang teguh adat kepercayaan mereka dengan tinggal didaerah terpencil menjauhi hal-hal yang ada diluar jangkauan mereka, yang dimana semua kegiatan masyarakat disana sangat terjaga dari hal yang biasanya kita gunakan. Tidak ada penggunaan internet, listrik, kendaraan bermotor dan masih banyak lagi. Semua yang mereka gunakan untuk keperluan hidup mereka hanya bersumber dari alam. Masyarakat Baduy sangat dikenal dengan prinsip dalam menjaga kelestarian hutan.

Masih banyak prinsip-prinsip kepercayaan dan adat yang mengutamakan kelestarian alam. Tradisi seperti bertani,berburu,memanen sudah biasa mereka lakukan guna menjaga keanekaragaman hayati dan memanfaatkan sumber kehidupan yang alami. Kepercayaan adat yang seperti ini sangat baik dalam mengedukasi masyarakat bahwa kita juga bisa melakukan hal yang sama di era yang sekarang dianggap sudah modern. Yang dimana sekarang banyak hal wajar menjadi tabu bagi masyarakat seperti berjalan kaki bahkan hal kecil seperti menyiram tanaman terkadang sangat sering dilupakan. Oleh karena itu kaum kepercayaan dan adat sangat berdampak bagi menjaga kelestarian alam dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Banyak kegiatan kaum kepercayaan dan adat yang bisa juga kita lakukan, seperti mengelola air dengan bijaksana, menjaga tumbuhan agar tetap berkembang dengan baik.

Kaum kepercayaan dan adat sering kali mengedukasi kita tentang bagaimana hubungan yang baik antara manusia dengan alam guna menjaga keseimbangan yang sejalan dengan proses upaya-upaya mitigasi perubahan iklim. Oleh karena itu pentingnya bagi kaum kepercayaan dan adat mendapat perlindungan dan hak-hak mereka dalam pengelolaan sumber daya alam agar tindakan pencegahan terhadap perubahan iklim dapat dilakukan secara efektif. Masih banyak kaum adat yang belum mendapatkan hak mereka karena fokus pemerintahan yang sangat besar terhadap ekonomi negara. Perlindungan terhadap kaum kepercayaan dan adat saat ini masih menjadi isu yang kompleks dan masi belum memadai. Pengakuan hukum terhadap kaum kepercayaan dan adat masih sangat terbatas baik di Indonesia maupun dibeberapa negara lainnya.

Masih banyak kaum kepercayaan dan adat yang belum mendapatkan pengakuan formal terhadap wilayah yang mereka tempati. Yang dimana hal tersebut dapat menjadi ancaman bagi mereka apabila suatu saat terjadi pengambilan lahan paksa oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Seperti yang kita tau banyak sekali hutan-hutan yang berubah menjadi gedung-gedung besar dan jalan-jalan besar. Padahal kita mengetahui hutan merupakan paru-paru nya dunia yang dimana apabila makin banyak hutan yang dihilangkan semakin banyak pula dampak-dampak negatif yang akan kita rasakan. Pada kasus perubahan iklim ini, kaum kepercayaan dan adat sangat diperlukan guna menjaga kelestarian alam karena seperti yang kita ketahui bahwa rasa perduli dan cinta alam mereka sudah kita lihat dari tradisi dan sikap teguh pendirian yang mereka miliki dalam menjaga kelestarian kawasan mereka. Sangat penting nya bagi masyarakat lokal dan kaum kepercayaan serta adat dalam mengatasi upaya mengatasi perubahan iklim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun