Mohon tunggu...
Via Ari Melani
Via Ari Melani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selama ini saya ingin membahagiakan kedua orangtua saya, ingin menghajikan mereka,,,Amin

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memotivasi Untuk Belajar Apa Saja dan di Mana Saja

20 September 2012   04:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:11 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo kawan-kawan kompasiana di mana Kalian semua berada semoga dalam keadaan sehat selalu. Di sini saya mau share sedikit tentang motivasi untuk belajar apa saja dan di mana saja, tetapi dalam konteks bagus lhooo...???? belajar itu asyik lhoo kawan-kawan???? belajar tidak harus di bangu sekolah tetapi bisa kita lakukan dalm kehidupan kita sehari-hari. Berikut ini adalah tips-tips supaya Kita tetap giat belajar :

1.Hal pertama yang harus diingat dan dilakukan adalah memanajemen waktu dengan baik. Hal tersebut sangat mempengaruhi kebiasaan kita dalam bertindak. Contohnya : Orang yang mempunyai banyak pekerjaan maupun aktivitas akan cenderung lebih menghargai waktu walaupun itu hanya sedetik, tetapi bila orang yang tidak disibukkan oleh berbagai macam aktivitas cenderung mengulur-ulur waktu bila akan melakukan kegiatan. Hali ini menjadikan perbedaan yang sangat signifikan dalam tatanan kehidupan emosional. Hal ini telah saya buktikan sendiri sebagai seorang mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri. Baru-baru ini saya bekerja di sebuah toko swalayan., selama saya bekerja di sana, saya rindu dengan tempat di mana saya kuliah, padahal sebelum bekerja saya malas sekali untuk berangkat kuliah..haduuuhhh,..Tetapi Tuhan berkehendak lain dalam kehidupan saya. Saya dituntut untuk lebih bisa menghargai waktu untuk belajar. Selama saya kerja di toko swalayan tersebut saya berkesempatan untuk belajar apa saja yang ada di sana, masalah kerja tim dengan temen sepekerjaan, mengetahui susahnya jadi seorang kasir, pramuniaga, manajer, dll. Yang tidak saya dapatkan ilmunya di bangku sekolahan. Seabrek tugas yang telah disampaikan oleh dosen telah saya terima tinggal bagaimana caranya saya untuk mengerjakan semua tugas dengan baik. Tentu saja awal yang berat suatu kesuksesan itu, tetapi saya yakin bahwa Tuhan tidak tidur, Dia tahu siapa saja hamba-hamba-Nya yang senantiasa bersungguh-sungguh dalam kegiatan yang baik, berusaha, berdoa, dan bertawakkal.

2.Berteman dengan orang-orang yang berkualitas. Seperti suatu pepatah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kurang lebih intinya: “ Jika kita berteman dengan orang yang baik maka kita akan ikut baik, dan jika kita berteman dengan orang yang tidak baik maka kita akan ikut tidak baik juga. Tidak ada salahnya kita berteman dengan siapa saja tetapi kita juga harus mempertimbangkan baik buruknya untuk kehidupan kita di masa yang akan datang. Hali ini telah saya bultikan ketika saya duduk di bangku SMP tahun 2004-2007. Ketika saya berteman dengan teman-teman yang suka jajan alias boros, saya ikut-ikutan begitu, uang yang mulanya untuk membayar buku LKS saya gunakan untuk jajan. Naudzubillahimindzalik. Namun tidak begitu juga, alhamdulillah lagi-lagi Tuhan masih sayang kepada saya. Saya didekatkan oleh teman sekelas saya waktu SMP ya kira-kira tahun menjelang ujian akhir nasional (UAN), saya berteman dengan seseorang yang boleh dibilang perfect. Udah cantik, manis, baik hati, pinter, ramah, tidak sombong, pokoknya dia itu idaman setiap lelaki. Alhamdulillah Ya Allah aku syukuri apa yang Engkau berikan kepadaku.

3.Nah ini guys yang tidak kalah penting, sering-seringlah baca referensi terutama diperpustakaan maupun dalam kehidupan sosial. Memang tidak mudah bagi orang yang terbiasa di perpustakaan untuk membaca buku, yang ada cuma mengobrol dengan teman. Ya setidaknya kita harus tahu tentang buku-buku yang telah ditulis oleh orang-orang besar tentang segala aspek keilmuan. Dari membaca kita dapat membuka jendela dunia yang seiring dengan perkembangan zaman tentu mengalami suatu perubahan. Hal ini sungguh disayangkan ketika kita yang telah memiliki fasilitas baik di dalam kehidupan malah tidak digunakan dengan baik. Anak-anak jalanan yang setiap harinya harus mengais rezeki hanya demi mendapatkan sesuap nasi rela memendam impiannya dengan tidak bersekolah di usia dini hanya masalah ekonomi belaka. Dalam hati saya menjerit,” Kemanakah uang pajak negara untuk anggaran pendidikan??Kemana Oh Kemana?? Pedulikah kita terhadap mereka??’’. Nah teman-teman muda seperjuangan marilah kita yang telah diberikan kesempatan untuk hidup di dunia yang fana ini seraya berusaha untuk meraih cita-cita kita juga tidak melupakan bangsa yang besar ini. Kita didik adik-adik kita supaya menjadi generasi penerus bangsa yang berguna untuk menjadikan negara yang selama ini selalu ditindas oleh bangsa lain Kita semua buktikan dengan kepedulian kita terhadap bibit-bibit cemerlang di sekitar kita. Telah banyak kasus yang menjadikan rasa prihatin yang teramat mendalam tentang tak ada lagi rasa kepedulian terhadap anak-anak bangsa. Mereka dibiarkan untuk membantu orang tuanya untuk mengais rezeki, padahal jelas dalam perundang-undangan RI kita. Bahwa setiap anak berhak untuk mendapatkan pendidikan minimal sembilan tahun.

Mungkin inilah sedikit tips dari saya mudah-mudahan teman-teman semua khususnya saya pribadi bisa mengaplikasikan apa-apa saja yang telah menjadi rencana dan niat kita semua untuk menjadikan bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar seperti sediakala.Okay guys?????? Kita lanjutkan perjuangan para pahlawan kita yang dulu bertempur habis-habisan agar Indonesia Merdeka. Yuukk kita aplikasikan dalam kehidupan nyata....:) Selamat Mencoba.....:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun