Mohon tunggu...
Via Mardiana
Via Mardiana Mohon Tunggu... Human Resources - Freelance Writer

Penulis Novel | Freelance Writer | Blogger | Traveller | Instagram : @viamardiana | Twitter: @viamardianaaaaa | Blog pribadi : www.viamardiana.com | Email : engineersukasastra@gmail.com atau mardianavia@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Bodoh dan Si Fanatik

13 Februari 2017   15:00 Diperbarui: 13 Februari 2017   15:11 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu hari si Bodoh sedang jalan pagi, pikirnya biar sehat jadi karena hari ini hari minggu maka dia pergi jalan kaki ke pasar. Belum sampai di pasar, si Bodoh berhenti di depan kantor Lurah. Pagi itu kantor lurah sangat ramai tidak seperti biasanya. Karena bodoh, masuklah si Bodoh ke kantor lurah lalu melihat keadaan di dalamnya.

"Oh lagi ada bagi-bagi undian yah?" tanya si bodoh kepada beberapa orang yang duduk di dalam kantor lurah. Salah satu dari orang tersebut mendekati si Bodoh.

"Eh kamu Doh, kamu sudah memutuskan bakal nyoblos siapa?"tanya si orang tersebut.

"Emangnya ada apa?"tanya si Bodoh.

"Loh, kamu emang bodoh doh. Kan minggu depan kita bakal nyoblos kepala daerah Doh."kata salah dua orang yang duduk di ruangan tersebut. Tiba-tiba orang ketiga mendekati si Bodoh.

"Udah Doh, kamu pilih nomor 5 aja ya. Ntar saya ajak kamu nonton layar tancleb deh."kata orang ketiga.

"Siapa emang?"tanya si Bodoh.

"Itu loh Pak Kambing."jawab si orang ketiga.

"Loh, itu kan kena kasus korupsi Pak. Ngapain saya pilih dia."jawab si Bodoh.

"Yaelah Doh, itu kan tahun kemarin, lagian dia udah bebas, mau nyalonin lagi. Kita tinggal dukung, nanti jalanan ke desa bakal dia perbaiki. Dana ke Desa bakal ditambah."kata orang ketiga.

"Aneh, masa aku pilih koruptor sih pak. Meskipun bekas sih."jawab si Bodoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun