"Dia selalu merasa dirinya tidak penting bagiku. Merasa lemah di hadapanku, sehingga ia lupa bahwa akulah yang mengejarnya. Dia tidak pernah tahu itu. Tidak pernah."
***
Aku Wildhan. Dia Tari. Dunia menobatkan kami sebagai sepasang kekasih. Kami menyetujuinya, tepat 16 Agustus 2012 satu hari sebelum hari kemerdekaan Indonesia.
Aku tampan, dia biasa saja. Aku mancung, dia tidak.
Aku hitam, dia cokelat kekusam-kusaman.
Dia pikir aku pintar, aku belum berpikir dia cerdas
 Dia berpikir aku adalah laki-laki yang punya segalanya, aku pikir dia adalah perempuan yang punya segalanya, termasuk aku. Dia selalu merasa tidak ada apa-apanya di hadapanku, padahal kita berdua memang belum ada apa-apanya. Kata dunia kita sedang berproses, kami menyebutnya pacaran.
**
19 Desember 2012.
"Aku pusing. Tapi kamu jangan khawatir aku bisa beli obat," katanya.