Mohon tunggu...
Via Mardiana
Via Mardiana Mohon Tunggu... Human Resources - Freelance Writer

Penulis Novel | Freelance Writer | Blogger | Traveller | Instagram : @viamardiana | Twitter: @viamardianaaaaa | Blog pribadi : www.viamardiana.com | Email : engineersukasastra@gmail.com atau mardianavia@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan yang Hilang Kemarin Sore

7 April 2019   17:04 Diperbarui: 9 April 2019   19:47 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.ningspara.com

"Dia selalu merasa dirinya tidak penting bagiku. Merasa lemah di hadapanku, sehingga ia lupa bahwa akulah yang mengejarnya. Dia tidak pernah tahu itu. Tidak pernah."

***

Aku Wildhan. Dia Tari. Dunia menobatkan kami sebagai sepasang kekasih. Kami menyetujuinya, tepat 16 Agustus 2012 satu hari sebelum hari kemerdekaan Indonesia.

Aku tampan, dia biasa saja. Aku mancung, dia tidak.

Aku hitam, dia cokelat kekusam-kusaman.

Dia pikir aku pintar, aku belum berpikir dia cerdas

 Dia berpikir aku adalah laki-laki yang punya segalanya, aku pikir dia adalah perempuan yang punya segalanya, termasuk aku. Dia selalu merasa tidak ada apa-apanya di hadapanku, padahal kita berdua memang belum ada apa-apanya. Kata dunia kita sedang berproses, kami menyebutnya pacaran.

**

19 Desember 2012.

"Aku pusing. Tapi kamu jangan khawatir aku bisa beli obat," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun