Mohon tunggu...
Novi Yanti
Novi Yanti Mohon Tunggu... -

civic education

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Generasi 90-an

8 Oktober 2015   23:31 Diperbarui: 8 Oktober 2015   23:50 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Ada apa sih dengan generasi 90 an..?

Saya adalah generasi 90an, saya bersyukur lahir di zaman itu..

Kalau melihat anak-anak zaman sekarang rasanya kasihan. Mereka tidak bisa menikmati masa kanak-kanak dengan pola dan tingkah laku khas anak-anak.

Anak yang hidup di era milenium dan sekarang globalisasi, tumbuh kembangnya seolah dipaksakan mengikuti yang katanya kemajuan zaman. Yang justru menyebabkan kemunduran watak dan karakter anak.

Tahun 90an banyak sekali permainan anak-anak yang sederhana dari peralatan sederhanan tapi syarat makna, ada ucing sumput, petak umpet, engkle, kelereng, congklak, dobrak sodor, dll..

Permainannya memang biasa tapi kita diajarkan perilaku jujur dan sportif...jika kalah harus mengakui kesalahan dan jika menang tidak boleh berbangga hati..kemungkinan besok bisa kalah dalam permainan yang sama.

Tahun 90an anak-anaknya tidak mengenal istilah gengsi, lebih cenderung ke hal kreatif...

Hampir semua permainannya itu dibuat sendiri, pistol-pistolan dari batang talas, rakit-rakitan dari gedebog pisang, panah-panahan dari lidi, 

Yang lucu itu pas hujan..

Kalau pas musim hujan, anak sekolah tidak punya payung ya sudah persiapan dari rumah sepatu dimasukkan kedalem tas, tas dibungkus keresek hitam, jalan deh kesekolah sambil kaki dibungkus keresek hitam sambil payungan daun pisang.

Kalau anak sekarang ada tidak yang seperti itu?

Para Orangtua di tahun 90, bener-bener mendidik anaknya,  bukan berarti zaman sekarang tidak yaa..caranya yg berbeda mungkin.

Kalau dulu setiap anak harus berjuang dulu untuk hanya sekedar dapet uang jajan ke sekolah yang bantuin Ibu dirumah, urus ternak, cari kayu bakar, dll

Pulang sekolah  ngga boleh main harus ngaji ke TPA, kalau ngga ngaji biasanya sih suka diancem" gitu..hehe

kalau udah mau masuk waktu magrib..disuruh pulang, ngga boleh kelayaban keluar rumah katanya sih nanti dibawa wewe gombel. Alhasil ngga ada tuh yang suka pergi-pergi pas magrib dan sesudah magrib..beda sama sekarang.

#Jadi Kangen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun