Saat saya membuka email kumpulan berita Kompas hari Sabtu tanggal 19 Agustus 2023, kabar duka itu dengan cepat menarik perhatian saya karena Marga T. adalah salah satu penulis terkenal Indonesia yang telah menulis banyak novel terkenal. Meski saya tidak pernah membaca tulisan karya almarhum, namun saya tahu sejumlah novel yang ditulisnya seperti Badai Pasti Berlalu dan Karmila yang sangat hits dan terus dicetak ulang hingga dibuat film dan sinetron.
Disebutkan bahwa Marga T. wafat di usia 80 tahun hampir 8 bulan di Rumah Sakit Cabrini di Australia yang dikabarkan oleh suami mendiang dan diterima oleh salah satu editor Gramedia, penerbit yang sering mencetak karya-karya beliau. Tidak dijelaskan apa penyebab kematian karena minimnya informasi yang ditulis.
Sebagai penulis terkenal, jarang ada yang tahu kehidupan pribadi atau latar belakang dari bakat penulisan yang dimiliki Marga T. Bahkan lebih sedikit yang tertarik untuk tahu riwayat beliau serta minimnya informasi yang cukup detil dan melimpah. Saya bahkan tidak tahu wajah beliau sebelum melihat kabar duka yang dimuat di Kompas. Sebagian besar orang Indonesia kurang terbiasa menyusun atau mengumpulkan informasi secara terstruktur bahkan bila hal itu tentang orang atau kejadian penting, sementara orang yang terkait juga tidak tertarik untuk menyimpan riwayat hidup atau prestasi yang mereka buat.
Lewat sejumlah informasi yang sangat terbatas tentang kehidupan beliau, saya menulis hal-hal penting tentang karir kepenulisan Marga T. sesuai dengan bahan yang saya dapatkan di internet.
Marga Caecillia Lee (27 Januari 1943 -- 17 Agustus 2023) atau lebih dikenal dengan nama Marga T. adalah salah satu penulis novel laris sejak tahun 1970-an tapi telah menulis sejak umur 21 tahun dengan karya pertama sebuah cerita pendek berjudul Kamar 27. Latar akademisnya di bidang kedokteran sering dipakai dalam novelnya, antara lain tokoh berprofesi dokter atau penyakit yang dibahas dalam tulisannya.
Novel debutnya adalah cerita anak-anak berjudul Rumahku adalah Istanaku (1969) lalu mulai terkenal dan sukses lewat novel Karmila (1971) yang dibuat film tahun 1981 dan Badai Pasti Berlalu (1973) dengan versi film tahun 1977. Novelnya yang lain adalah Gema Sebuah Hati (1976), Bukan Impian Semusim (1976), Bukit Gundaling (1984), Untukmu Nana (1987), Ranjau-Ranjau Cinta (1987) hingga Sekuntum Nozomi yang dibuat lima buku (2002-2006) dengan latar tragedi Mei 1998. Marga T. termasuk salah satu penulis produktif dengan lebih dari 80 karya terdiri dari cerita pendek, cerita anak-anak dan novel.
Atas prestasinya sebagai salah satu penulis best seller Indonesia, Marga T. menerima Penghargaan Kebudayaan sebagai Pelopor Penulisan Sastra Populer Indonesia oleh Kemendikbud RI pada tahun 2015. Karya terakhir yang dibuatnya adalah memoar berjudul If Only dan kumpulan cerpen berjudul Kenangan Manis Takkan Pernah Habis.
https://id.wikipedia.org/wiki/Marga_T
