Kematian yang dirayakan
      "Yang sudah berlalu biarlah berlalu. Kapan Siya dikuburkan?" tanya Jani menengahi keduanya.
      Kali ini Tuar tampak kikuk, menyahut dengan suara pelan dan tak jelas.
      "Aku juga tak menanyakan hal itu."
      "Loh? Kenapa?"
      "Tak terpikir untuk datang ke acara pemakamannya. Lagipula kalau kalian jadi aku, apa kalian betah berlama-lama di rumah orang yang sudah sering membuatmu kesal?"
      Ridan dan Jani menggeleng serempak.
      "Mau ke rumahnya?" usul Jani.
      "Untuk apa?? Kau begitu penasaran ingin tahu kapan dia dimakamkan dan di mana kuburannya?" sahut Tuar, masih kesal sekaligus heran.
      "Barangkali kau mau ke sana lagi untuk menanyakan pada Mawe," jawab Jani.