Mohon tunggu...
vhalespi
vhalespi Mohon Tunggu... Wiraswasta - penulis dan wiraswasta

penulis, hobi membaca, menulis dan sejumlah hobi di banyak minat dan bidang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The Founder (2016) Kisah Sukses McD dan Ray Kroc

1 Juli 2023   07:05 Diperbarui: 1 Juli 2023   07:12 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

The Founder (2016)

Restoran McDonald's telah dikenal sebagai restoran fast food terbesar di dunia yang menyajikan burger, french fries dan ayam goreng. Namun bisnis utama mereka adalah properti dengan menyewakan lahan milik mereka kepada para pewaralaba yang memberi pemasukan lebih besar dibanding keuntungan dari produk McDonald's.

Bermula pada tahun 1940 saat dua bersaudara Richard (Dick) dan Maurice (Mac) McDonald mendirikan restoran pertama di San Bernardino, California. Restoran itu menyajikan banyak menu tapi prosesnya lambat, para pelayan wanita mereka sering menggoda atau digoda pelanggan serta sering terjadi pesanan yang salah.

Dick dan Mac lalu mengubah menu dan merombak cara menyajikan makanan dengan hanya menyajikan tiga menu: burger, french fries dan minuman seperti cola dan milk shake. Mereka mempopulerkan sistem bernama Speedee System yang ditiru oleh gerai fast food lain seperti Burger King, Taco Bell, KFC dan lain-lain. Mereka membuka kembali restoran pada tahun 1948 dengan cara baru yang lebih cepat hingga menjadi laris dan sempat membuka cabang tapi ditutup karena tidak ada kontrol kualitas.

Film The Founder memulai kisah mereka pada tahun 1954 saat Raymond Kroc menemui mereka. Ray Kroc adalah penjual mesin milk shake yang hendak memastikan jumlah pesanan McDonald's dan melihat kalau restoran mereka sangat laris dan melayani dengan cepat. Bercermin pada pengalamannya memesan makanan di banyak tempat, Kroc melihat keunggulan yang dimiliki McDonald's dan berniat menjadi bagian dari bisnis tersebut.

Setelah berkali-kali membujuk Dick dan Mac, dia berhasil meraih kontrak menjadi pemasar sistem waralaba dan mengawasi kontrol kualitas. Agar mendapat dana pinjaman bank untuk membuka gerai, dia memakai rumahnya sebagai jaminan hutang tanpa diketahui istrinya. Kesibukan Kroc berkeliling negeri menawarkan waralaba dan kurang memperhatikan keluarga membuat hubungan dengan istrinya, Ethel, menjadi renggang dan jauh.

https://www.biography.com/business-leaders/ray-kroc
https://www.biography.com/business-leaders/ray-kroc

Kondisi finansial Kroc tidak membaik akibat perjanjian kontrak yang memberi hanya sedikit keuntungan hingga dia diberi peringatan oleh bank yang menelpon ke rumahnya. Hal itu membuat hubungan Kroc dan Ethel semakin dingin. Ambisi Kroc untuk menjadi sukses dan pertemuannya dengan Joan Smith yang cerdas dan mampu memahami karakter Kroc berujung pada perceraian dengan Ethel dan perceraian Joan dengan suaminya. Kroc dan Joan kemudian menikah dan pernikahan mereka bertahan hingga Kroc wafat tahun 1984.

Nasib Kroc membaik setelah bertemu Harry J. Sonneborn yang melihat kondisi finansialnya dan menyarankan membeli tanah untuk disewakan pada pewaralaba yang mengikat mereka untuk menjaga kontrol kualitas sekaligus memberi Kroc dana segar yang dibutuhkannya. Dia juga mampu lepas dari ikatan kontrak yang membatasinya melakukan inovasi dan perubahan agar gerai cabang McDonald's makin laris. Dick dan Mac menolak perubahan karena menganggap hal itu sama dengan mengubah identitas asli restoran mereka. Hal itu menjadi konflik dan perebutan hak kepemilikan McDonald's.

Akhirnya Dick dan Mac bersedia melepas hak kepemilikan McDonald's tapi tetap memiliki restoran pertama mereka yang kini berganti nama menjadi Big M. Restoran itu tidak bertahan lama karena Kroc sengaja membuka gerai tepat di seberang restoran mereka. McDonald's dibawah Kroc berkembang menjadi restoran waralaba dan pemilik lahan terbesar di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun