Teuta
Wanita yang dianggap sebagai perompak pertama dalam sejarah adalah Teuta Ratu Illyria (berkuasa 231 -- 228/227 SM) dari suku Ardiaei di Semenanjung Balkan. Namanya dalam bahasa Yunani Kuno dan Latin berarti ratu. Setelah suaminya, Agron mangkat tahun 231 SM, dia menjabat sebagai kepala negara sementara mewakili putra tirinya, Pinnes yang belum cukup umur. Selama dua tahun pertama kekuasaannya, Teuta meluaskan wilayah kerajaan serta menuntut bayaran tebusan untuk sandera dan kota yang diserang.
Bajak laut Illyria juga kerap merompak kapal dagang Romawi sehingga Senat Roma mengirim utusan untuk minta perompakan dihentikan. Perundingan tidak berjalan baik, salah satu utusan menjadi marah dan bersikap kurang ajar pada Teuta yang memerintahkan utusan itu dibunuh dan yang lain dipenjara sementara kapal Romawi disita. Hal ini diketahui Roma yang kemudian menyiapkan pasukan dan armada untuk menyerang.
Di awal perang armada kapal Teuta mampu mengalahkan sekutu Romawi dalam Pertempuran Paxos (229 SM). Saat armada Romawi tiba, gubernur Korkyra, Demetrius, beralih pihak membantu Romawi dan diganjar menjadi gubernur Pharos tahun 228 SM. Pasukan Romawi menguasai kota Illyria satu per satu hingga menuju ibukota Scodra. Teuta memilih mundur bersama sejumlah pengikutnya ke benteng. Di akhir perang, Teuta membuat perjanjian damai dengan Romawi, membayar upeti, diizinkan berkuasa di wilayah terbatas serta mengakui otoritas Romawi. Tahun 228 atau 227 SM dia melepas takhta.
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Teuta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H