Mohon tunggu...
vhalespi
vhalespi Mohon Tunggu... Wiraswasta - penulis dan wiraswasta

penulis, hobi membaca, menulis dan sejumlah hobi di banyak minat dan bidang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Josephine Baker, Artis Kulit Hitam yang Menjadi Mata-mata Perang Dunia II

23 Mei 2023   03:45 Diperbarui: 23 Mei 2023   03:44 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: https://commons.wikimedia.org/

Josephine Baker

        Freda Josephine McDonald (3 Juni 1906 -- 12 April 1975) atau Josephine Baker merupakan wanita Afrika-Amerika yang menjadi warga Prancis, ikut kelompok perlawanan dalam Perang Dunia II, penampil serta aktivis hak sipil. McDonald lahir di St. Louis, Missouri di daerah golongan kelas bawah, putus sekolah di usia 12 tahun dan menikah di usia 13 dengan Willie Wells lalu bercerai dan menikah lagi dengan Willie Baker di usia 15 dan bercerai di usia 19 meski tetap memakai nama suaminya sebagai nama profesionalnya hingga wafat.

        Baker mulai bekerja di dunia pertunjukan saat bergabung dengan grup Jones Family Band di tahun 1919 setelah bercerai dari Wells. Dia pergi ke New York City bersama grup dan karirnya meningkat serta pergi ke Paris di usia 19 tahun dengan tampil di Theatre des Champs-lysees. Dia menjadi terkenal dan mengadakan tur di Eropa lalu tampil di gedung musik kabaret Folies Bergere dan menjadi wanita kulit hitam pertama yang mendapat peran utama dalam film bisu berjudul Siren of The Tropics (1927) kemudian Zouzou (1934), Princesse Tam Tam (1935) dan Fausse Alerte (1940).

        Di masa Perang Dunia II, militer Prancis merekrut Baker sebagai agen intelijen. Karena terkenal di Eropa, dia mudah bergaul dengan banyak kalangan di pesta kedutaan dan kementrian untuk mengumpulkan informasi. Setelah perang selesai, Baker menerima Croix de guerre dan Rosette de la Rsistance dan diangkat sebagai Chevalier of the Lgion d'honneur oleh Charles de Gaulle.

        Baker kembali ke bisnis pertunjukan di Prancis dan diundang tampil di Amerika sejak tahun 1951 dan berteman dengan Grace Kelly yang saat itu belum menjadi Putri Monaco serta diundang ke Kuba, Yugoslavia dan London. Baker juga menjadi aktivis hak sipil terutama masalah rasial dan pernah tampil bersama Martin Luther King Jr., Rosa Parks dan Daisy Bates.

        Baker dimakamkan sebagai satu-satunya wanita kelahiran Amerika yang mendapat penghormatan militer Prancis. Dia digambarkan antara lain dalam patung kawat karya Alexander Calder, seni kertas potong Henri Matisse, dirinya diperankan dalam sejumlah film, dikutip dalam sejumlah lagu, dibuat patung lilin, menjadi nama jalan dan bentuk penghargaan lainnya.

Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Josephine_Baker

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun