Mohon tunggu...
vhalespi
vhalespi Mohon Tunggu... Wiraswasta - penulis dan wiraswasta

penulis, hobi membaca, menulis dan sejumlah hobi di banyak minat dan bidang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Birute Galdikas, Wanita Perawat dan Pelindung Orangutan

6 Mei 2023   02:30 Diperbarui: 6 Mei 2023   02:28 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birute Galdikas

        Sejak kecil Birute Marija Filomena Galdikas (10 Mei 1946) sudah berminat dengan hutan dan hewan. Dia lahir dari orangtua Lithuania yang berimigrasi ke Jerman Barat setelah okupasi Uni Soviet terhadap negara-negara Baltik tidak lama usai Perang Dunia II lalu pindah ke Kanada tahun 1948.

        Tahun 1962 mereka pindah lagi ke Amerika dan dia kuliah di University of California mempelajari psikologi, antropologi dan arkeologi dan menjadi sarjana bidang psikologi dan zoologi tahun 1966 serta master bidang antropologi tahun 1969 di UCLA. Pada masa ini Galdikas mengenal Jane Goodall dan Dian Fossey dari majalah National Geographic. Saat kuliah untuk gelar master dia bertemu Louis Leakey dan diminta untuk meneliti orangutan di habitat alaminya.

        Tahun 1971 Galdikas pergi ke Kalimantan bersama pria yang menjadi suaminya, Rod Brindamour, meneliti orangutan di hutan Tanjung Puting. Di tahun 1975 dia menulis artikel yang dimuat di majalah National Geographic dengan foto-foto karya suaminya. Hal ini membuat orangutan mendapat perhatian internasional seperti yang terjadi dengan simpanse dan gorila oleh Jane dan Dian.

        Meskipun terkena penyakit malaria berkali-kali, dia memilih tetap tinggal di Kalimantan meneliti orangutan yang dicintainya. Hal ini menjadi penyebab perceraian dengan Rod yang sulit beradaptasi dengan iklim tropis dan penyakit malaria. Galdikas melanjutkan penelitian dan menikah lagi dengan orang lokal; Bohap bin Jalan dan tinggal di Pasir Panjang. Hasil penelitiannya menunjukkan perilaku, jenis tumbuhan yang dimakan orangutan, cara berkembang biak, merawat anak dan tumbuh dewasa.

        Selama tinggal di hutan, Birut sering menjumpai pemburu liar, penebangan hutan, pembakaran hutan secara sengaja, pertambangan, perluasan industri perkebunan kelapa sawit yang mengurangi habitat hewan hutan dan merusak lingkungan. Namun berbeda dari Dian, cara yang dilakukannya lebih persuasif dan mengajak penduduk setempat, pemerintah dan pihak industri untuk membantu menjaga kelestarian hutan dan hewan.

        Di tahun 1986 dia dan koleganya mendirikan Orangutan Foundation International (OFI) yang berpusat di Los Angeles yang mempunyai organisasi serupa di Indonesia, Australia dan Inggris. Banyak lembaga pemerintah, swasta, bank, lembaga pendidikan dan lembaga konservasi di berbagai negara turut memberi dana dan penghargaan. Beberapa buku ditulisnya antara lain Reflections of Eden dan dibuat sejumlah film dokumenter yang mengisahkan karyanya. Yang terbaru berjudul Born to be Wild 3D yang diproduksi tahun 2011 dan diputar di teater IMAX dengan narator oleh Morgan Freeman.

Sumber Internet: https://en.wikipedia.org/wiki/Birut_Galdikas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun