Mohon tunggu...
vhalespi
vhalespi Mohon Tunggu... Wiraswasta - penulis dan wiraswasta

penulis, hobi membaca, menulis dan sejumlah hobi di banyak minat dan bidang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Marie Curie, Wanita Pertama Pemenang Nobel

4 Mei 2023   01:15 Diperbarui: 4 Mei 2023   01:12 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marie Curie

        Marie Curie adalah tokoh ilmuwan wanita yang paling diingat dan sering menjadi jawaban bila ditanyakan tokoh ilmuwan wanita terkenal di dunia. Dia berasal dari Polandia dan bernama Maria Salome Skodowska (7 November 1867 -- 4 Juli 1934) yang menikah dengan fisikawan Prancis Pierre Curie tahun 1895 dan dinaturalisasi menjadi warga Prancis. Mereka mendapat Nobel Fisika tahun 1903 bersama Henri Becquerel dan Marie memenangkan Nobel Kimia tahun 1911 yang membuatnya menjadi wanita pertama dan satu-satunya yang mendapat Nobel dua kali.

        Ayahnya adalah guru yang mengajar matematika dan fisika dan keluarga mereka terlibat dalam Pemberontakan Januari yang berjuang untuk kemerdekaan Polandia dari kekuasaan Rusia. Hal itu berakibat hilangnya harta benda keluarga dan mereka hidup miskin. Setelah otoritas Rusia menghapus instruksi laboratorium di sekolah Polandia,  ayahnya membawa pulang peralatan laboratorium dari sekolah untuk dipakai anak-anaknya termasuk Marie. Setelah lulus sekolah tahun 1883, dia melanjutkan kuliah ke Flying University di Polandia yang menerima siswa perempuan.

        Tahun 1891 Marie pergi ke Prancis untuk belajar kimia, fisika dan matematika di University of Paris dan berhasil meraih gelar fisika tahun 1893 dan gelar kedua tahun 1894. Di tahun itu dia bertemu dengan Pierre Curie dan memiliki minat yang sama dalam sains yang membuat hubungan mereka lebih dekat. Awalnya Marie menolak lamaran Pierre dan kembali ke Warsawa dan melamar pekerjaan ke Universitas Krakow tapi ditolak karena dia perempuan. Pierre lalu mendorongnya untuk mengambil gelar Ph.D di Paris dan sebaliknya dia mendesak Pierre menulis penelitian tentang magnetisme dan meraih gelar doktor tahun 1895. Di tahun yang sama mereka menikah dan menjadi kolega dalam bidang penelitian sains.

        Putri pertamanya, Irne, lahir tahun 1897 dan Marie mulai mengajar untuk menafkahi keluarga. Dia merawat putrinya sambil terus melakukan penelitian bersama Pierre dan di bulan Juli 1898 menerbitkan makalah yang mengumumkan elemen temuan mereka yang dinamai polonium sebagai penghormatan untuk negaranya, Polandia. Desember 1898 Marie mengumumkan elemen kedua yang mereka namai radium dan menciptakan istilah radioaktivitas. Dia menerbitkan banyak makalah serta meraih gelar doktor bulan Juni 1903 dan Nobel bulan Desember 1903 bersama suaminya dan Becquerel atas penelitian bersama untuk fenomena radiasi yang ditemukan oleh Henri Becquerel, menjadi wanita pertama di dunia yang meraih Nobel.

        Marie melahirkan putri kedua, ve, tahun 1904 dan menyewa pengasuh Polandia agar putrinya bisa berbahasa negara asalnya. Tahun 1906 Pierre Curie tewas dalam kecelakaan dan kursi di departemen fisika University of Paris ditawarkan padanya. Marie menjadi profesor wanita pertama di universitas tersebut dan berhasil membangun laboratorium di tempat itu dan mengepalai Institut Radium. Dia juga menetapkan standar internasional emisi radioaktif yang dinamai curie. Tahun 1911 dia meraih Nobel kedua untuk bidang kimia sebagai pengakuan atas jasanya untuk penemuan unsur radium dan polonium.

        Marie aktif dalam berbagai hal antara lain menjadi direktur Palang Merah saat Perang Dunia I dibantu putrinya, Irne, mengadakan ceramah di beberapa negara, menjadi direktur Institut Curie yang menghasilkan empat pemenang Nobel termasuk Irne dan suaminya, menjadi anggota International Committee on Intelectual Cooperation tahun 1922 dan International Atomic Weights Committee tahun 1930. Dia wafat tahun 1934 karena mengidap anemia aplastik yang diduga akibat terpapar radiasi selama bertahun-tahun.

        Prestasi yang diraihnya membuatnya Marie meraih antara lain dua Nobel, Davy Medal (bersama Pierre, 1903), Matteucci Medal (bersama Pierre, 1904), Actonian Prize (1907), sejumlah gelar kehormatan dari banyak universitas, dibuat patung di Warsawa dan Lublin dan lain-lain. Kisah hidupnya dibuat buku berjudul Madame Curie (1938) ditulis oleh putri keduanya ve Curie, Marie Curie: A Life (1987) oleh Franoise Giroud, film Amerika berjudul Madame Curie (1934) yang diperankan Greer Garson, Radioactive (2019) yang diperankan Rosamund Pike.

Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Marie_Curie

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun