Mohon tunggu...
Alveus Crisbianto
Alveus Crisbianto Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Sederhana itu menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Pantaskah Petugas Pajak Dibenci

9 Januari 2016   11:37 Diperbarui: 21 Januari 2016   06:29 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="sumber gambar : www.pajak.go.id"][/caption]Kalau kita bicara tentang petugas pajak tentunya sudah tak asing di telinga masyakat terutama bagi para wajib pajak yang mempunyai kepentingan langsung dengan petugas pajak. Sudah jelas bahwa petugas pajak adalah seseorang yang diberi wewenang oleh negara untuk melaksanakan dan mengurusi masalah perpajakan. Penempatan petugas pajak yaitu di Kantor Direktorat Jendral Pajak yakni di Jakarta dan kemudian ada KPP dan KP2KP diseluruh Indonesia sebagai perpanjangan tangan dari DJP. KPP sendiri dibagi menjadi 3 yaitu Kantor Pelayanan Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak Madya, dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Memang tidak perlu diragukan lagi kalau masalah kesejahteraan dalam ekonomi, petugas pajak menjadi salah satu pemegang penghasilan PNS tertinggi di antara PNS-PNS lainnya. Bisa dibilang menjadi petugas pajak adalah idaman semua orang. Untuk gaji sebenarnya sama dengan PNS PNS lain yang didasarkan dengan golongan, namun yang menjadikan pendapatanya selangit adalah tunjangannya.

               [caption caption="sumber gambar : http://teamlmats.com"]

[/caption] Itu sekilas mengenai petugas pajak. Permasalahannya tidak sedikit orang justru menjadikan petugas pajak sebagai momok yang harus dijauhi dan ditakuti. Mengapa harus takut? Kita sama sama manusia yang menjalankan tugas dan sama sama makan nasi juga. Pada umumnya masyarakat mengira di kementrian keuangan terutama perpajakan adalah ladangnya korupsi dan suap. Terlebih lagi dengan kasus yang pernah menggegerkan kementrian keuangan yaitu kasus Gayus Tambunan. Setelah peristiwa itu, petugas pajak seperti telah menjual harga dirinya di depan masyarakat dan melupakan rasa malunya. Kebayakan masyarakat berpikiran bahwa kantor pajak adalah tempatnya uang dan pegawai pajak berada di tempat yang berisi banyak uang sehingga bisa memanipulasi sesuka hati. Menurut saya itu sungguh pikiran yang picik.

Saya luruskan bahwa petugas pajak tidak memegang uang wajib pajak sepeser pun dan kantor pajak bukanlah tempat yang berisi banyak uang, namun yang hanya berisi kertas saja. Wajib Pajak langsung membayarkan uang ke bank bukan ke kantor pajak. Ada juga wajib pajak yang membandel membayar pajak sehingga jika ditemui petugas pajak sering kali berpaling atau kabur. Sesungguhnya petugas pajak hanya melaksanakan amanah yang telah diberikan oleh negara. Padahal jika wajib pajak mengerti kewajibannya tentang pajak, petugas pajak bukanlah seorang momok yang harus ditakuti. Semakin besar rasa peduli kita tentang pajak maka semakin besar juga kontribusi kita kepada negara.

Jika anda ketahui hidup pegawai pajak tidak semudah dan seenak yang dibayangkan oleh orang-orang. Awalnya mereka ditempatkan ditempat yang jauh dari keluarga. Kita tahu bagaimana rasanya jauh dari keluarga kan, Apalagi yang ditempatkan di pelosok pelosok negeri tentunya banyak rintangan yang perlu dilalui, baik dari segi lingkungan maupun kebutuhan sehari hari misalnya air, listrik, makanan dll. Seringkali keluarga kecil terutama anak menjadi korban karena orang tuanya yang bertugas sebagai petugas pajak berpindah pindah tempat tugasnya. Untuk yang di pelosok sungguh tantangan tersendiri. Sebagai petugas yang baik tentunya itu bukan menjadi masalah selama bisa mengabdikan diri untuk negara. Mencapai target penerimaan pajak adalah tujuan utama petugas pajak yang memang bersungguh sungguh menjadi petugas pajak yang baik. Menurut pandangan saya, gaji yang diterima petugas pajak setara dengan proses yang telah mereka jalani jadi tak perlu iri atau semacamnya.

Dari ulasan singkat di atas, kita bisa mengambil hikmah bahwa petugas pajak yang bersungguh-sungguh sebagai petugas pajak dan bukanlah hanya ingin mendapatkan gaji selangit saja melainkan memang bersungguh sungguh mengabdika dirinya untuk negara. Selain itu juga memberikan pelayanan terbaik untuk wajib pajak adalah tugas yang lain. Kemudian sebagai wajib pajak yang baik yang telah diberi hak dan kewajiban perpajakan, ia akan melaksanakan itu pula dengan baik. Saling memahami dan menghargai menjadi kunci utama. Sinergi yang baik antara petugas pajak dan wajib pajak sangat diperlukan. Jadi janganlah lagi mengasumsikan bahwa petugas pajak itu orang yang harus ditakuti dan dibenci.

 

Salam Sadar Pajak dari saya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun