Ketegangan terjadi antara Israel dan Kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung oleh Iran, peristiwa ini terjadi karena serangan udara yang diluncurkan oleh masing-masing militer. Peristiwa tersebut pecah ketika Israel melepas serangan udara ke tempat perlindungan militer Hizbullah serta tempat penyimpanan uang Hizbullah yang diklaim oleh Israel berada di bunker Rumah Sakit Beirut. Ketika hal tersebut terjadi, warga sipil dan infrastruktur di Lebanon telah menjadi korban atas serangan tersebut.
Sebagai Media Internasional yang berasal dari Jerman DW telah banyak memberitakan keadaan krisis di Timur Tengah akibat dari serangan Israel, Â DW merupakan platform media yang bisa membentuk persepsi audiens terutama di negara Eropa. Oleh karena itu berita yang disajikan oleh media sering kali menjadi dasar untuk Masyarakat dan membentuk opini publik terhadap suatu permasalahan. Terkait ketegangan yang terjadi antara Israel dan Keleompok Hizbullah, DW menyajikan berita banyaknya soal korban warga sipil di Lebanon karena serangan udara yang diluncurkan oleh Israel.
Framing DW banyak menunjukan bahwa betapa kompleksnya konflik yang terjadi, dengan mengedepankan sisi kemanusiaannya. Dalam hal ini dapat dianggap DW telah memberi ruang untuk memahami dari segi perspektif Hizbullah dalam konteks pembelaan untuk warga Lebanon. Dimana hal ini dapat dilihat dari beberapa unggahan pemberitaan yang ada di media DW, sering kali DW menyebut Hizbullah sebagai "Kelompok militan" bukan Kelompok Teroris, biasanya banyak media barat yang tegas menyebut Hizbullah sebagai Kelompok Teroris. Hal ini memberikan kesan bahwa DW juga tidak memihak pada pandangan media Barat.
DW cenderung menyajikan narasi yang berfokus pada pelanggaran HAM yang telah dilakukan Israel, dimana ia menyoroti tindakan Israel yang dianggap berlebihan. Hal ini dilihat dengan beberapa unggahan artikel DW seperti mengungkap serangan Israel yang menewaskan 3 wartawan, kemudian Serangan Israel terhadap Rumah Sakit Beirut yang merupakan objek sipil serta kecaman PBB akan serangan Israel kepada warga sipil di sekitar Rumah Sakit Beirut. Media tersebut memiliki fokus untuk mengangkat nilai kemanusiaan dimana warga sipil harus dilindungi dalam peperangan yang terjadi.
Disisi lain DW sering memilih narasumber dari Lembaga HAM PBB yang mengkritik perilaku Israel terhadap Lebanon, DW memperlihatkan rasa simpatisnya terhadap korban warga sipil karena serangan Israel. Meskipun DW tidak secara eksplisit mendukung kelompok Hizbullah namun dari beberapa unggahan artikel tersebut DW telah berusaha menggunakan Bahasa yang netral dan hanya memberikan simpatisnya terhadap korban hingga mencoba untuk turun langsung melihat keadaan warga sipil di Lebanon. Pendekatan tersebut bisa membuat persepsi bahwa DW lebih kritis terhadap Israel dan bersimpati terhadap Korban warga sipil Lebanon. Framing yang dilakukan DW telah membentuk persepsi untuk negara Eropa bahwa DW tmemiliki fokus untuk mengangkat isu kemanusiaannya yang terjadi di Lebanon atau penderitaan warga sipil disana. Hal ini terkesan seperti mendukung kritik internasional terhadap tindakan Israel dan menuntut resolusi PBB untuk menghentikan serangan Israel terhadap Lebanon.
Sudut pandang DW menunjukan sisi kemanusiaan terhadap apa yang terjadi di Lebanon dan berusaha mengkritisi tindakan serangan Israel terhadap kelompok Hizbullah. DW telah mampu memperlihatkan visual mengenai gambar-gambar penderitaan sipil di Lebanon hingga kerusakan bangunan dan warga yang menjadi korban akan serangan udara Israel tersebut, hal ini dilakukan DW seperti untuk mengkritisi tindakan yang dilakukan oleh Israel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H