Misalnya data yang perlu diupdate, seperti yang dikumpulkan Worldometers. hingga pukul 15:30 WIB, 6 April 2020, tercatat total angka kasus positif Covid-19 di dunia telah meningkat menjadi 1.276.732 pasien. Tragisnya, 208 negara telah terpapar pandemi dan 69.529 pasien positif Corona di dunia telah meninggal dunia. Memang pasien yang berhasil sembuh sebanyak 265.956 orang. Artinya angka prosentase kesembuhan lebih tinggi dibandingkan angka kematian disebabkan Covid-19. Maka penyebarannya agar tidak semakin menyeruak ke Indonesia, perlu digalakkan.
Apalagi data Gugus Tugas percepatan penanganan covid-19 yang diperbaharui pukul 15.40 WIB, Senin, 6 April 2020, telah tercatat kasus positif Covid-19 di Indonesia, sebanyak 2.491 pasien.Â
Artinya belum ada tanda-tanda penurunan kasus positif Covid-19 di Indonesia. Sehingga investor asing sering melakukan aksi jual (net sell) yang mengakibatkan goncangan indeks saham nasional.Â
Tapi investor lokal yang terlanjur kaya memanfaatkannya untuk meningkatkan kepemilikan saham atas perusahaan-perusahaan nasional. Mereka justeru membeli saham Telkom, Antam, Astra dan lain-lain dengan diskon hingga 30%. Akankah selalu yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin?.
Apakah semua pihak seharusnya mengutamakan harta utama manusia yaitu kesehatan jasmani setelah kesehatan rohani?.Karena dengan kesehatan prima, produktifitas dan makroprudensial aman terjaga.Â
Semua pihak relakah mundur sejauh 2 meter, agar bisa fokus bahu-membahu mengerahkan pikiran, tenaga dan  biaya untuk maju menuntaskan akar masalah penyebaran Covid-19 ini, sebagai penyebab terguncangnya SSK.
2. Urgensinya Semua Pihak Tuntaskan Penyebaran Covid-19 Sebagai Akar Masalah SSK.
Penuntasannya mulai dari menjaga kesehatan internal dan melalui peningkatan kebersihan dan imunitas tubuh. Sehingga sekalipun terpapar, lebih aman dari Virus Corona. Meskipun demikian, tetap saja antisipasi social distancing sejauh 2 m juga perlu ditingkatkan. Maka jauhilah semua tempat-tempat kerumunan untuk sementara waktu hingga wabah pulih.Â
Itu sebabnya lockdown adalah yang paling efektif dalam memberantas virus dibandingkan karantina wilayah. Tapi potensi depresi, gangguan  kecemasan, gangguan panik semakin tinggi khususnya pada proletariat. Karena merekalah masyarakat yang rentan miskin. Maka agar lockdown bisa berhasil seperti China, dibutuhkan komitmen golongan elite dalam menjamin kesehatan dan biaya hidup proletariat.Â
Elite dapat menggalakkan tes Virus Corona ke semua warga untuk mengontrol penyebaraan Covid-19. Disinilah dituntut solidaritas dan kepedulian kaum elite agar  proletariat lebih mudah ditertibkan. Tanpa hal ini, pelaksanaan program percepatan penanganan Covid-19, sulit diatasi.
Bagi Muslim, sering berwudhu setiap kali shalat, cukup membantu. Tapi itu saja belum cukup. Cara yang hemat pun butuh kesadaran yang tinggi. Misalnya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Jika tidak ada sabun cuci di dekat Anda, gunakanlah hand sanitizer!.Â