Mohon tunggu...
Vethria Rahmi
Vethria Rahmi Mohon Tunggu... Penulis - Pranata Humas Ahli Muda Kanwil Kemenag Riau

Thalabul Ilmi yang tak berhenti belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Harmonisasi Pendidikan Islam Menjadikan Masyarakat Madani

30 November 2019   23:36 Diperbarui: 1 Desember 2019   02:21 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harapan warga negara seumumnya termasuk umat Islam khususnya pada dasarnya sama saja, yakni menjadi masyarakat Madani (civil society). Menjadi masyarakat Madani mustahil tanpa ada harmonisasi pendidikan antara Islam dan Nasional.

Karena Masyarakat Madani itu adalah suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya.  Sebagaimana tercatat dalam sebuah referensi,  Melawan Globalisasi Reinterpretasi Ajaran Islam: Persiapan SDM dan Terciptanya Masyarakat Madani. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm 126-128.

Kata madani  berasal dari bahasa Islam yang sebenarnya memiliki harmoni dengan sila kedua pancasila, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Karena Madani sendiri artinya civil atau civilized (beradab).

Dari kehidupan biadab menuju beradab pulalah urgensi diturunkan ayat-ayat madani(ah). Ayat-ayat yang diturunkan (baca:diajarkan) pada priode pembangunan peradaban masyarakat Madinah.

Selain itu yang terkait dengan madani ini, ada juga frasa madinatul munawwarah yang berarti (ibu) kota yang mencerahkan (beradab). Tentu saja jika masyarakatnya benar-benar berketuhanan yang maha Esa.

Maka  tugas dan fungsi kementerian agama yang utama selayaknya melindungi dan mendukung masyarakat yang memprioritaskan hidup sadar sesuai dasar ketuhanan yang maha esa yang diyakini.

Sebab jika tidak demikian,  tuan-tuan aristokrat, dan teknokrat serta birokrat dapat menggeser kedudukan sila ke 1 Pancasila itu. Akibatnya tuan-tuan yang diberi kewenangan itu menjadi sewenang-wenang dan khianat hingga mempersulit rakyat.

Dalam Islam (Qs. 34:15) masyarakat madani disebut dengan frasa Baldathun Thayyibatun wa Rab-bun Ghafuur. Artinya wujud Kehidupan suatu negeri yang mencapai tujuan baiknya karena (aturan) Rabb berfungsi sebagai yang paling mengampuni (merevolusi) sistem buruk di suatu negeri tersebut.

Jelaslah bahwa aturan Rabb itu sebenarnya selaras dengan dasar negara kita pada sila kesatu. Sehingga jika sila kesatu itu didahulukan dan diutamakan dengan benar, tentulah sila kedua sampai kelima dapat tercapai. dapat menjadi aman damai, adil makmur, saling pengertian, saling tolong menolong,dan saling menghormati serta saling menghamburkan kasih sayang.

Aturan Rabb (Sabiili Rab-bika) dalam al-Quran sesuai dengan  al-Hikmah (Qs. An-Nahl:125). Itulah kenapa pada sila ke 4, kerakyatan harus dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.


Bahkan istilah musyawarah berasal dari Islam (as-Syuraa:38) begitu juga istilah perwakilan (Qs. 4:81). Termasuk istilah adil juga berasal dari Islam (7:181). Bahkan Islam lebih tajam lagi mengajarkan perlindungan terhadap kemanusiaan pada sila ke 2 Pancasila (al-Maidah:32). Termasuk dalam mengupayakan persatuan yang hakiki pada sila ke 3 juga selaras dengan Qs. 3:103.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun