Mohon tunggu...
Vester Cobain
Vester Cobain Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seseorang dengan bising inspirasi isi kepala

Selanjutnya

Tutup

Puisi

anak pesisir jalan (Serial: Mari Lihat di Sekitar Kita)

23 April 2012   16:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:14 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hendak ke manakah kamu, duhai tangis anak yang keluar dari rahim sang ibu pesisir jalan? karna sang ibu adalah sisa-sisa jalanan, hampir-hampir serupa bentuk jalanan sang ibu kasar kulitnya, dengan pori-pori sebesar jalan bolong serupa bentuk jalanan jikalau nanti anak dapat langkahkan kaki dan sanggup berlari, apa yang hendak kamu kejar nak? karna pesisir jalan, pelesir bermobil gagah mengebulkan racun asap keserakahan melaju cepat tegap pun kakimu berlari, tak dapat sejajar lajumu mengimbangi yang demikian mungilnya lidah si anak mencoba belajar berbicara, hendak mengucap kata apa anak ini kelak? "kesejajaran dan kepedulian" begitu nyaring kau dengar, tapi tak berwujud "kasih ibu sepanjang jalan" adalah benar adanya bagi anak dan sang ibu pesisir jalan terpal cukup untuk tenangkan hujan, apa dapat tenang isi perut si anak? karna sekali kau berteriak lapar, maka tersingkaplah perut yang sejak lahir semakin bengkak tak berisi hendakkah disamakan keadaan perut yang begini dengan larangan menyantuni anak jalanan? semoga Tuhan masih ada dihati kita semua, semoga si anak itu adalah Tuhan, yang nyata terlihat di pesisir jalan dan disembah dengan tak berkekurangan sesajen yang mewangi haru, bukan hanya diprihatinkan hanya dengan kata dan lafal doa [caption id="attachment_173334" align="aligncenter" width="300" caption="http://danielsupriyono.blogspot.com"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun