Prasangka
Hewan berakal termenung di bawah pohon kersan
Mengais mangsa tak kasat mata
Tak lain hanyalah racun yang menyiksa badan
Tetes keringat mengepul sebab panas
Racun-racun menempel, melekat, bahkan menghisap
separuh badan hewan yang mulai terkulai.
Setiap hari, ia memakan racun
Tak kenyang-kenyang
Semakin hari, semakin parah
Tak bosan-bosan
Air dan Api
Kata guru, tubuhku terbuat dari tanah
Berteman air dan api
Mereka saling berbisik
dan berurutan
Manakala aku serampangan
Api selalu datang lebih dulu
Menggeletar cemeti panas
Membakar
Kemudian datanglah air
Memandikan luka
Mengendapkan hati
Memenuhi gelas kosong
Sebelum tubuh semakin gosong
Di Balik Buku
Kesunyian
Kelembutan
Kedamaian
Manakala kita sedang terdiam
di depan meja
Di tempat gelap yang bernyawa,
kita membuka buku