Mohon tunggu...
Abdi Galih Firmansyah
Abdi Galih Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang

Menebar benih kebaikan, menyemai bunga peradaban, panen kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hitam Putih

11 Oktober 2022   19:13 Diperbarui: 11 Oktober 2022   19:16 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin dingin mendesir di sore hari
menembus tabir kehangatan naluri
Aku pun berteori, meyakini bahwa kopi
berteman lama dengan sesal dan sepi

Dan engkau di keramaian sana
tak akan percaya jika penyesalan adalah kawan kita
Keraguan ini akan tetap ada
dalam kertas putih separuh hitam
Dan langit pun geram memarahi
siapapun saja yang tak mau mengakui kebenaran

Aku masih ingin menggoreskan tinta ini
Menepi dari ramai
berteman mengalirkan keindahan.
Walaupun kini beragam kisah yang tak kusangka
Diam diam meraup jiwa dan menjatuhkannya

Tebar menebarkan pesona alam
untuk mengisi kekosongan
Membungkam kepatuhan tertatih
dari harapan yang didambakan
Sehingga aku pun percaya, bahwa
takdir berkuasa atas usaha

Dan menerjunkan air di atas batu
adalah hal baru bagiku

Masihkah langkah ini meragu ?

Malang, 11-Oktober-2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun