Mohon tunggu...
Abdi Galih Firmansyah
Abdi Galih Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang

Menebar benih kebaikan, menyemai bunga peradaban, panen kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ekspresif

13 Juni 2022   18:39 Diperbarui: 13 Juni 2022   18:46 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingin menjadi manusia yang tertawa
Di depan para manusia lain, tak ada risau tak ada sungkan
Perlahan melebur menjadi satu rasa dengan mereka
Apalah daya aku, hanyalah seorang lemah yang tak ada asa
Tahun demi tahun telah berlalu, wajahnya pun tetap datar saja
Untuk apa spiritual, untuk apa akademik
Jika ekspresif tak ada ku punya
Berjuang demi hari demi rasa yang sangat ingin kurasa
Bahagia, sedih, risau, tanpa kemunafikan Berbaur di ruang-ruang keindahan bersama manusia hebat
Menjalin tali silturahmi yang erat mengerat cinta
Aku masih menutup tabir kemanusiaan
Entah sampai kapan?

Mojokerto, 11-Mei 2022 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun