[caption id="" align="alignleft" width="387" caption="Womanizer? - HDPhotos.org"][/caption]
You say I'm crazy
I got you crazy
You're nothing but a
Womanizer
Berikut penggalan lirik lagu Womanizer Britney Spears. Yeah, we’ll talk about womanizer!
Womanizer sendiri belumlah memiliki definisi yang jelas. Sebagian orang menganggap bahwa womanizer hanyalah nama lain dari ungkapan playboy, don juan, atau cassanova. Namun Saya berusaha memberikan perspektif lain dari womanizer.
Secara harafiah womanizer dapat diartikan sebagai Pemikat Wanita. Entah disadari atau tidak oleh diri sang womanizer, daya pikat sang pria ini begitu besar sehingga seperti ada aura yang menarik para wanita dari dalam dirinya.
“Kalau womanizer nih biasanya dia gak perlu ngapai-ngapain tapi udah memikat hati wanita, sekarang tergantung aja wanitanya mau atau gak,” ujar Oca, 19 tahun. Sementara bagi Olivia, womanizer adalah seorang pemikat sejati. “Ciri khasnya adalah mereka selalu apa adanya dan gak jaim tapi omongannya gak bisa dipegang,” ungkap staf auditing sebuah perusahaan di Jakarta ini.
Selain itu para pria ini biasanya memiliki kharisma dan cara tersendiri di dalam menaklukkan wanita. Womanizer ini adalah seorang pria yang dapat memahami dengan baik apa yang diinginkan dan diharapkan oleh wanita. Si pria biasanya sangat memahami seluk beluk wanita dan dapat menjadi seorang hero kapan saja wanita membutuhkannya.
“Sah-sah saja kalau memang ada womanizer, wanita punya selera berbeda-beda terhadap seorang womanizer. Bisa saja banyak wanita yang tertarik tapi bagi si pria tidak terlalu berpengaruh,” kata Angelina, mahasiswi. Banyak hal yang bisa membuat seorang pria masuk kategori pemikat. “Ya tampan secara fisik!” seru Riana, 19 tahun. “Bagiku sih tergantung pribadinya, kalau menarik dan asik diajak ngobrol sudah bisa dibilang cukup memikat,” tambah Angelina.
Kemudian apakah perbedaan antara womanizer dan playboy?
Womanizer dan playboy memang sama-sama pria yang dapat menaklukkan hati wanita dengan mudahnya. Namun belun tentu womanizer adalah seorang playboy. “Menurutku womanizer adalah pria yang gentleman dan tahu bagaimana cara memperlakukan wanita dengan baik, tapi belum mau berkomitmen dan tidak mempermainkan hati wanita,” ungkap Riana. Oca juga berpendapat bahwa womanizer berbeda dengan playboy. “playboy memang dari awal punya niat untuk mempermainkan wanita,” katanya.
Bisa jadi ungkapan playboy pantas ditunjukkan untuk pria yang suka bersenang-senang dengan banyak wanita, tanpa peduli apakah akan menyakiti hati para wanita itu atau tidak selama dia senang menjalaninya. Playboy sendiri diidentikkan dengan sosok pria yang memiliki kebiasaan gonta-ganti pasangan. Sebagian orang mungkin menganggapnya hebat, sebagian lainnya bisa jadi mencibir. Lepas dari baik dan buruk, seorang playboy sesungguhnya mencari kepuasan dengan menaklukkan wanita.