Mohon tunggu...
Veronika Dian Anggarapeni
Veronika Dian Anggarapeni Mohon Tunggu... Seniman - .

Always

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sweeping FPI Memakan Korban, Wargapun Berang!!

20 Juli 2013   02:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:18 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FPI, saya sangat kesal dengan ormas yang satu ini! Ormas yang bergerang dengan mengatas namakan agama. Kesal bukan main! Sampai-sampai tulisan saya di akun kompasiana ini hanya tentang FPI (hehe, krn FPI selalu bikin sy semangat untuk nulis). Berkali-kali FPI melakukan tindakan anarkis yg membuat berang. Dan gawatnya, mereka menjadian Agama sebagai alasan tindakan mereka yg tidak bertanggung jawab itu. Padahal setahu saya, dan saya yakin seyakin-yakinnya, tidak ada satupun agama yang mengajarkan umatnya untuk melakukan dan menggunakan kekerasan dengan alasan apapun.

Selama ini saya muak melihat kelakuan FPI di berbagai tempat di indonesia, dan tidak pernah terbayang bahwa FPI dan tingkahnya yang annarkis itu akan terjadi di kampung halaman saya sendiri. Ya... Di Desa Sukorejo, kecamatan Sukorejo, kabupaten kendal.

Desa terpencil yang berhawa sejuk, dingin, dan terletak di lereng gunung Prau, yang biasanya adem ayem tidak pernah ada keributan dan jarang dikenal ini tiba-tiba saja digegerkan dengan kedatangan FPI. Dan mengakibatkan bentrok antara warga Sukorejo dengan FPI

Bentrok atara warga vs FPI sebenarnya dimulai sejak Rabu (17/7). Menurut informasi yang saya peroleh dari TKP Kronologisnya sbb:

Rabu (17/7), siang: beberapa mobil FPI dari wilayah Temanggung masuk Sukorejo, mereka melakukan sweeping di Terminal Sukorejo, dengan sasaran penjual togel & karaoke. Mereka melakukan sweeping dg cara yg tidak simpatik sehingga membuat warga tidak nyaman. Sorenya 2 mobil FPI masuk ke dusun Ngerancah dengan maksud akan mensweeping tempat lokalisasi yang ada di daerah tsb. Di sini mereka mendapat perlawanan dari warga kompleks. Massa FPI yang terdesak mencoba mundur. Warga mengejar dan memukuli salah satu mobil (Kijang) hingga penyok2. Malam harinya tersiar kabar bahwa akan ada massa FPI yg lebih besar akan "menyerbu" Dusun Ngerancah. Untuk mengantisipasi hal ini, warga berjaga-jaga di sekitar dusun. Sementara itu 2 mobil Dalmas dari Polres Kendal sudah tiba di Sukorejo, kemudian pada keesokan harinya, hari Kamis (18/7) siang, massa FPI dari Temanggung kembali datang ke Sukorejo. Kali ini dengan beberapa mobil. Mereka kembali melakukan sweeping ke Terminal, lalu di alun-alun sukorejo mereka beraksi "membasmi" beberapa pedagang makanan & kembang api bahkan sempat merusak lapak-lapak pedagang.. Warga yang sudah tersulut emosinya serentak bergerak melawan. Beberapa anggota FPI yg tak sempat naik mobil lari ke Masjid Agung yang terletak di sebelah selatan alun-alun. Warga mengejar mobil yg mencoba lari. Salah satu mobil (Avanza) menabrak pengguna jalan di depan gereja Katolik St. Isidorus (200m dari alun-alun), dan setelah menabrak, mobil tersebut melarikan diri hingga korban terseret sekitar 100m, Pengguna jalan tersebut akhirnya meninggal setelah sempat dibawa ke puskesmas terdekat. Mobil pelaku tabrak lari tersebut dikejar warga dan dihadang oleh ratusan warga sampai akhirnya tertangkap sekitar 2km dari TKP, karena kesal, warga membakar mobil tersebut. Warga yg marah kemudian berusaha mencari sisa anggota FPI yg tertahan di Masjid Agung. Namun, petugas berusaha melindungi mereka dari amuk massa. Situasi di dpn masjid mencekam ketika ribuan warga mengepung masjid. Polisi memblokade jalan ke arah masjid. Sampai hampir 3 jam puluhan anggota FPI terjebak di dalam masjid agung, terkepung ribuan warga. Sampai akhirnya sekitar pukul 18.00 berhasil dievakuasi setelah pasukan Dalmas dari POLDA jateng datang di TKP. Rombongan FPI tersebut dibawa ke polres kendal untuk diinterogasi.

Semoga ini menjadi pelajaran untuk Ormas yg terkenal dengan aksi brutalnya ini!! Memang Desa Sukorejo terletak di plosok dan terpencil, penduduknya pun sebagian besar adalah petani, tetapi begitu desa kami diusik, maka kami akan bersatu mengusir siapapun yang menjadi Biang keroknya. Memang FPI selama ini selalu berhasil meneror dan menakut-nakuti warga di berbagai daerah di seluruh Indonesia, tapi jangan harap bisa membuat keributan di Desa kami.

Sampai tulisan ini diposting, saya masih mendengar kabar, bahwa masih akan ada rombongan FPI gabungan se Jateng ditambah dari jakarta yang akan "berkunjung" lagi ke sukorejo dengan niat ingin mencari pelaku pembakaran mobil milik mereka. Kalaupun memang berita itu benar, kami segenap warga sukorejo siap menyambut rombongan FPI, berapapun Jumlahnya. Kalau FPI sopan, maka kamipun akan sopan, tapi jika FPI kesetanan, maka kami akan bertindak, tua muda besar kecil, akan turun ke jalan seperti yang terjadi hari kamis yang lalu. Pak tani dan bu tani pun akan siap menyambut dengan cangkul, arit, linggis, dan bajaknya. Jangan khawatir, sambutannya pasti akan meriah. Semoga FPI kapok bertindak anarkis dan semena-mena. Menurut saya, yang berhak mentertibkan dan melakukan sweeping kepada siapapun dan apapun itu hanyalah aparat negara. Sy heran, apakah anggota ormas ini tidak punya pekerjaan, sehingga punya banyak waktu untuk merebut pekerjaan Polisi?? Biasanya mereka tidak menganggap adanya Polisi dan sering bertindak kebablasan, ditakuti diberbagai tempat dan kota-kota besar, tapi ternyata, mereka tidak berkutik dan menelan kegagalan saat beraksi di sebuah desa kecil terpencil di lereng gunung Prau. Dan akhirnya. Secara tidak langsung mengakui keberadaan polisi, dengan cara mengemis perlindungan dan pertolongan supaya bisa terlepas dari kerumunan ribuan masa. Ingatlah wahai FPI, tidak semua tempat bisa kau teror dan kau takut-takuti! Kami memang desa terpencil! Tapi kami jg bisa marah kalau desa kami diusik!

Semoga kalian kapok, dan bertobat.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun