Sampai saat ini saya sangat jarang menemukan peserta didik yang punya cita-cita jadi petani maupun menemukan orang dewasa yang mengapresiasi, mensuport dan memperlengkapi dengan optimal generasi muda yang punya ketertarikan dan cita-cita di bidang pertanian.Â
Indonesia adalah salahsatu negera agraris terbesar di dunia, artinya salahsatu potensi besar yang Tuhan percayakan bagi Indonesia adalah bidang pertanian. Tapi anehnya ini justru sering tidak terlalu diberi perhatian dari segi ; memberi apresiasi, melakukan upaya untuk menghasilkan petani yang berkualitas, menyediakan fasilitas yang mendukung para petani maupun dari segi kebijakan pemerintah yang berpihak pada kesejahteraan petani melalui harga, pemasaran dan pendistribusian hasil pertanian.Â
Dalam hal-hal tersebut, saya pikir perlu hadir orang-orang yang kapabel untuk berkarya dengan sebuah panggilan dan kegigihan dalam berjuang, juga perlu suport dari berbagai pihak.
Petani juga perlu membangun spiritualitas yang kuat sehingga dapat berperan sebagai hamba Tuhan melalui bidangnya dan seluruh kehidupannya. Bisa memandang pertanian dengan nilai-nilai kekekalan, contohnya, mengapa dalam perjanjian lama Tuhan memerintahkan orang Israel untuk punya waktu berhenti mengolah tanah atau memberikan waktu istirahat bagi tanah ? Mengapa ketika mereka panen perlu membiarkan ada sedikit-sedikit yang tertinggal ? Dan berbagai hal lainnya yang jika ditinjau secara mendalam dan komprehensif ternyata semua itu memiliki alasan penting baik dari segi ilmiah, spiritualitas, ekonomi maupun sosial. Nilai-nilai seperti ini perlu diperhatikan hingga zaman kini dengan praktik teknis sesuai dengan konteks.Â
Pertanian itu sangatlah berarti jika dijalankan optimal, mendukung upaya pelestarian ekosistem alam yang sehat dan menjadi salahsatu sarana bagi Allah untuk menjalankan providensi atau pemeliharaan atas manusia dan ciptaan lainnya.Â
Semoga makin banyak generasi Indonesia yang berani bercita-cita jadi petani serta semakin banyak suport untuk petani dan bidang pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H