Mohon tunggu...
Veronika tampubolon
Veronika tampubolon Mohon Tunggu... Lainnya - Melodi tertulis

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kamu Introvert, Ekstrovert atau Ambivert?

27 Agustus 2022   14:12 Diperbarui: 27 Agustus 2022   16:17 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Introvert dan ekstrovert adalah istilah yang pertama kali diciptakan oleh psikiater Carl Gustav Jung di Swiss pada tahun 1920-an. Pada tahun 1960-an, psikolog Hans Eysenck, menambahkan ide-ide Carl Jung.

Ini berbicara tentang kepribadian dalam hal bagaimana cara seseorang mendapatkan energi, kesegaran jiwa ataupun semangat untuk produktif. Ekstrovert mendapatkannya dari luar atau dengan bertemu orang-orang lain tetapi introvert dengan memiliki waktu pribadi untuk sendiri.

Ekstrovert menikmati banyak kegiatan yang bersama dengan orang-orang dan itu membuat mereka semakin produktif dan semangat. Namun introvert mudah merasa kelelahan jika banyak melakukan kegiatan bersama orang-orang, ini bukan berarti mereka anti sosial, mereka bisa dan senang bersosialisasi namun membuat energi mereka mudah atau cepat berkurang sehingga mereka membutuhkan lebih banyak waktu sendiri untuk mendapatkan kembali energinya. 

Introvert baik-baik saja dan menikmati sendirian dan berdiam di rumah dalam waktu yang cukup banyak, itu menjadi momen yang dapat mengisi energi mereka. Tetapi ekstrovert kurang menikmati jika disuruh sendirian dan berdiam di rumah untuk waktu yang cukup banyak, ini membuat energi mereka terasa berkurang. Biasanya, orang introvert tipe yang pendiam dan tidak terlalu mudah untuk memulai percakapan sementara ekstrovert tipe yang lebih aktif dan suka bicara.

Nah, bagaimana jika berada ditengah-tengah antara introvert dan ekstrovert? Saya sendiri banyak mengikuti tes dan seringkali hasilnya disekitar tengah-tengah, contoh 49% atau 50% introvert dan 50% atau 59% ekstrovert. Saya juga merasa saya tidak terlalu introvert juga tidak terlalu ekstrovert, saya membutuhkan dan menikmati waktu sendiri tetapi saya juga membutuhkan dan senang bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang, dalam keseharian keduanya cenderung saya butuhkan dalam porsi yang hampir sama untuk dapat mendapat energi dan produktif. 

Sebenarnya tidak ada orang yang 100% berkepribadian ekstrovert atau 100% introvert karena kita semua membawa kedua sifat tersebut. Namun kebanyakan dari kita memiliki kecenderungan yang lebih dominan pada salahsatunya. Sedangkan kepribadian ambivert adalah jika kedua karakteristik tersebut memiliki presentasi yg sama atau seimbang.

Jadi bagaimana dengan kamu? Mari lebih mengenali diri sendiri dan orang-orang sekitar.🙏😇 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun