Mohon tunggu...
Veronica Serina
Veronica Serina Mohon Tunggu... Mahasiswa - @veronicaserinaa

hospitality student | cook | bake | barista | extrovert

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tren Croffle, Jajanan yang Hits di Tahun 2021, Apakah Baik bagi Kesehatan?

23 Juli 2021   20:24 Diperbarui: 23 Juli 2021   21:14 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditulis oleh Veronica Serina Aditia - Mahasiswa D4 Perhotelan Penerima Beasiswa Unggulan 2017 STP Trisakti Jakarta 

Croffle merupakan kombinasi antara croissant dan waffle, dua jenis makanan yang familiar di kalangan anak muda ini kini digabung menjadi 1 kudapan menarik yang hits di masyarakat. Makanan ini dibuat dari croissant yang dipanggang menggunakan cetakan waffle yang biasa di balur dengan gula atau disajikan dengan saus manis seperti coklat, vanilla, maupun maple syrup. 

Awalnya hidangan ini diciptakan oleh seorang chef bernama Loise Lennox dan pada tahun 2017 untuk pertama kalinya croffle dijual di sebuah kafe di daerah Dublin. Makanan ini pun cukup populer di Korea Selatan pada sekitar tahun 2020 lalu. Beberapa kafe di Korea menyajikan menu croffle. Demam croffle di Indonesia juga mulai masuk sejak akhir 2020 lalu. Banyak toko roti atau kafe yang menawarkan menu croffle yang bisa dipesan melalui toko online maupun langsung mendatangi tokonya.

Lalu, apakah tren jajanan croffle ini baik bagi kesehatan anda?

Croffle terbuat dari bahan croissant sebenarnya baik bagi kesehatan, namun menjadi kurang baik jika kamu sedang dalam rencana diet sehat, karena makanan ini tidak memberikan banyak nilai gizi. Bahkan beberapa ahli diet mengatakan bahwa makanan yang dipanggang adalah sumber 'kalori kosong'. Makanan dengan kalori rendah memiliki kandungan energi terutama dalam gula tambahan dan lemak padat yang tidak sehat, seperti lemak jenuh atau lemak trans. 

Tetapi, jika anda menyukai croissant, sebaiknya pilihlah dengan ukuran porsi kecil atau sebagai alternatif jika anda memilih ukuran besar, bisa membagi porsinya menjadi dua dan  jangan mengkonsumsinya secara berlebihan dalam sehari. Selain itu, disarankan untuk tidak menggunakan mentega tambahan karena adonan croissant sudah dipanggang dengan mentega, sehingga kamu bisa mendapatkan rasa krim atau saus manis tanpa menambahkan mentega yang dioles.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun