Halo para bunda, saya ingin berbagi pengalaman seputar menjaga kesehatan anak. Saya memiliki 6 orang anak yang juga memiliki darah keturunan Indonesia dan Irlandia karena suami saya Warga Negara Asing (WNA). Sebagai seorang ibu, menjaga kesehatan anak memang menjadi prioritas utama karena bila melihat putra-putri sakit membuat kita sebagai orang tua pun menjadi gelisah.
Salah satu prioritas saya adalah menjaga kesehatan gigi untuk keluarga saya. Masih banyak masyarakat yang kurang peka terhadap pentingnya menjaga kesehatan gigi. Kecenderungan kesadaran kesehatan gigi baru muncul bersamaan dengan  rasa penyesalan disaat sakit gigi mulai menyerang kita. Padahal kita mengunyah makanan maupun berbicara juga karena dibantu oleh gigi justru kita mengabaikan pentingnya kesehatan gigi. Ini adalah beberapa informasi kesehatan gigi yang dapat saya bagikan kepada para bunda maupun kompasianer.
INFORMASI TENTANG KESEHATAN GIGI
- Membiarkan gigi berlubang adalah tindakan yang penuh resiko. Tidak sedikit dari kita disaat sudah mengetahui gigi kondisi berlubang namun tetap membiarkannya tanpa berkonsultasi pada dokter gigi. Resiko terbesar, gigi berlubang menjadi sarang bagi kuman penyakit. Bahkan lubang gigi menjadi pintu masuk kuman penyakit untuk menyerang saraf gigi dan pembuluh darah. Maka tidak heran ketika sakit gigi terjadi akan muncul peradangan serta rasa sakit hingga ke kepala. Mungkin kompasianer pernah mengalami seperti saya, sakit gigi di tengah malam. Tidur terasa sulit hingga hanya mampu menangis menahan rasa sakit di gigi.
- Sakit gigi dapat berujung kematian. Berita ini seringkali dianggap "Hoax" namun banyak kasus meninggalnya seseorang karena berawal dari sakit gigi (baca artikel ini). Tidak sedikit dari kita yang menyepelekan sakit gigi dan mengganggap sakit gigi dapat hilang dengan sendirinya tanpa harus berobat ke dokter gigi. Tanpa penanganan awal dari pakar gigi serta sikap menyepelekan rasa sakit di gigi ini dapat beresiko pada pembengkakan hingga penderita sulit menelan, susah bernafas, demam, hingga yang paling fatal berujung kematian (sumber klikdokter.com)
- Mengutip hasil riset Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2007 menunjukkan bahwa 72 persen penduduk Indonesia mengalami permasalahan karies dan 46,5 persen diantaranya merupakan karies aktif yang belum dirawat. (Sumber Rmol.co)
- Mengutip pernyataan pakar gigi sekaligus ketua PDGI Zaura Rini Anggraeni, 92 persen masyarakat Indonesia memang telah menyikat gigi sebanyak 2 kali sehari namun justru hanya 7 persen yang menyikat gigi secara benar. Hal ini sungguh kontras mengingat mayoritas masyarakat masih kurang tepat dalam waktu menyikat gigi. Waktu menyikat gigi yang banyak diterapkan oleh masyarakat adalah ketika mandi pagi dan sore hari. Sebenarnya yang tepat adalah saat pagi dan malam hari menjelang tidur. Ini dikarenakan gigi perlu dibersihkan dari sisa-sisa makanan sebelum tidur mengingat saat kita tertidur produksi air liur di mulut akan menurun padahal air liur ini mengandung enzim yang menetralisir zat makanan dan asam di mulut yang dapat mengikis gigi (Sumber Rmol.co) . Untuk itu tidak heran bila banyak orang yang telah sikat gigi disaat mandi pagi dan sore tetap rentang terhadap kerusakan gigi.
Belajar dari informasi dan pengalaman sakit gigi yang pernah saya alami inilah maka saya mulai mengubah kebiasaan di dalam keluarga agar lebih peduli terhadap kesehatan gigi. Salah satu caranya adalah membiasakan menyikat gigi setiap pagi dan malam hari.
PENERAPAN SIKAT GIGI DI PAGI DAN MALAM HARI DI KELUARGAKU
Bagi saya dan suami memang mudah menerapkan pentingnya sikat gigi di pagi dan malam hari karena kami memahami resiko yang akan dihadapi. Justru tantangan terbesar menjelaskan resiko kepada anak yang masih kecil dan menerapkan sikat gigi di pagi dan malam kepada mereka. Bagaimana cara saya menerapkan sikat gigi yang benar kepada putra-putri saya.
Pertama, saya memberitahu kepada anak-anak saya yang sudah bersekolah tentang pentingnya menyikat gigi di pagi dan malam hari serta resiko yang akan terjadi jika tidak dilakukan. Saya membiarkan mereka bertanya segala hal tentang kesehatan gigi karena saya percaya bahwa semakin banyak putra-putri saya bertanya maka mereka pun akan mendapatkan informasi yang banyak pula.
[caption id="attachment_385543" align="aligncenter" width="490" caption="Ajarkan si Kecil Sikat Gigi sebelum Tidur (Dokumentasi Pribadi)"][/caption]
Kedua, saya mencontohkan cara menyikat gigi yang benar seperti sikat dengan arah naik turun dan  tidak terlalu keras saat menyikat gigi susu, atau gigi di bagian depan selanjutnya gerakan maju mundur saat menyikat gigi geraham dan adanya gerakan memutar untuk menghilangkan sisa makanan. Bila anak-anak saya masih bingung, saya putarkan demo menyikat gigi dari youtube sehingga mereka lebih mudah memahami cara menyikat gigi. Seringkali saya juga ikut menyikat gigi bersama mereka dengan menatap cermin di kamar mandi sehingga anak-anak saya dapat melihat gerakan saya saat menyikat sekaligus membangun interaksi dengan mereka.
Ketiga, memasang sticky note (kertas tempel) di depan kamar anak-anak yang bertulis, before going to bed, please brush your teeth first". Tujuannya agar mereka ingat bahwa sebelum tidur harus menyikat gigi terlebih dahulu. Kekhawatiran saya justru lebih besar untuk membiasakan sikat gigi di malam hari. Bila di pagi hari, anak-anak telah terbiasa sikat gigi saat mandi pagi namun malam hari perlu ada cara mengingatkan khusus kepada mereka. Kekhawatiran semakin bertambah ketila anak-anak memiliki kebiasaan nyemil ataupun makan permen sebelum tidur. Saya sebagai ibu tidak ingin teledor ketika sisa makanan itu dapat membuat gigi anak-anak saya rusak. Cara menempel sticky note ini saya nilai efektif untuk mengingatkan mereka untuk selalu sikat gigi sebelum tidur. Semakin sering mereka diingatkan untuk melakukan sikat gigi malam hari sebelum tidur, tentu kelak akan menjadi kebiasaan tanpa ada paksaan lagi.
[caption id="attachment_385541" align="aligncenter" width="300" caption="Kebiasaan Nyemil Sebelum Tidur (Dokumentasi Pribadi)"]
Keempat, mengontrol secara rutin. Setiap hari minggu saya khususkan untuk mengontrol kesehatan gigi putra-putri saya. Kadang Angel, anak pertama saya menyampaikan ke saya kalau adik-adiknya tidak menyikat gigi di malam hari sehingga memudahkan saya untuk mengingatkan adik-adiknya yang lain.
Kelima, memilih sikat gigi dan pasta gigi yang tepat. Saya memilih sikat gigi yang lembut dan disesuaikan dengan umur pengguna di keluarga tujuannya agar nyaman serta tidak menimbulkan luka saat digunakan. Hal yang perlu diperhatikan serta himbauan bagi orang tua, anak-anak yang masih dibawah lima tahun dianjurkan untuk menggunakan pasta gigi khusus anak mengingat kandungan pasta gigi telah disesuaikan dengan pertumbuhan gigi anak. Kesalahan orang tua yang sering dijumpai adalah menyamakan pasta gigi mereka dengan putra-putri mereka yang masih tergolong kecil.
Para bunda dan kompasianer, inilah beberapa saya mengajarkan cara hidup sehat khususnya kesehatan gigi di keluarga saya. Bila ada pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati, saya juga menanamkan prinsip "Orang tua yang baik adalah yang peduli kesehatan keluarganya dimulai dari hal  terkecil". Saya ingin menggarisbawahi bahwa menyikat gigi yang tepat adalah saat pagi dan malam hari menjelang tidur karena ini adalah anjuran dari pakar gigi dengan memperhatikan aktivitas yang terjadi di mulut kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H