Review Film "Hello, Love, Goodbye" (2019)

Drama roman asal negara Lumbung Padi ini disutradari oleh Cathy Harcia-Molina, pertama kali tayang di Filpina pada 31 Juli 2019 dan memulai tayang di layar internasional pada 1 Agustus 2019. Film ini menceritakan mengenai Joy (gadis asal Filipina yang bekerja sebagai PRT di Hong Kong) yang menjadi tulang punggung keluarganya - ayahnya yang tuna netra, dan kedua adiknya. Sedangkan ibunya menikah lagi dengan seorang asal Hong Kong. 

Joy memiliki mimpi untuk membawa seluruh keluarganya untuk berkumpul bersama di Canada. Dia adalah lulusan sekolah perawat dan ia tidak ingin hanya mengubur impiannya dengan menjadi PRT. Ia ingin menjadi perawat di Canada dan menghasilkan pendapat yang lebih baik untuk keluarganya, membawa mereka semua berkumpul bersama. 

Dalam kesehariannya, selain menjadi PRT dalam sebuah rumah tangga, Joy secara ilegal menjajakan barang dagangannya melalui online. Semua itu demi impiannya untuk keberangkatannya ke Canada. 

twitter.com/hlgmovie

Apa yang menarik dari film ini?

Secara pribadi aku sungguh kagum akan gambaran perjuangan yang begitu besar dari seorang gadis untuk mengejar impiannya, sembari ia masih harus bertanggung jawab terhadap kebutuhan finansial keluarganya. Tanpa kenal lelah Joy terus bekerja dan berusaha mengumpulkan lembar demi lembar uang dari hasil keringatnya sendiri. 

Dan Joy tidak punya waktu untuk cinta. Hanya impian saja yang ia butuhkan saat ini.

Pertemuan Ethan dengan Joy.

Kisah ini benar-benar dimulai ketika Ethan - seorang bartender dari bar tempat Joy sempat bekerja - mulai menaruh perhatian pada Joy. Ia pun mencari tahu keberadaan Joy dan berusaha mengetahui kisah hidup Joy dan segala perjuangannya. Dalam perkenalan itu, jelas Joy menolak mentah-mentah kehadiran Ethan karena waktunya hanya untuk mengumpulkan uang dan mewujudkan impiannya ke Canada. 

Namun takdir berkata lain. Ethan dengan kisah masa lalunya dan juga impiannya mampu hadir menjadi bagian tidak terpisahkan dari kisah perjuangan Joy.  

Impian Ethan vs Impian Joy.

Mimpi Joy untuk membawa seluruh keluarganya ke Canada pupus begitu saja, meskipun ia berhasil mendapatkan visa perjalannya. Ayahnya menolak untuk pindah ke Canada. Sedangkan ibunya yang telah menikah lagi juga menolak bercerai untuk bisa kembali sebagai satu keluarga yang utuh.