Mohon tunggu...
Veronica Lusiana
Veronica Lusiana Mohon Tunggu... Guru - Stay Alive!

Introvert, dan Extrovert jika menemukan yg sefrekuensi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

ChatGPT Mampu Menggantikan Guru?

30 November 2023   08:38 Diperbarui: 30 November 2023   09:14 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika dunia digital terus maju dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Integrasi Kecerdasan Buatan atau biasa disebut Teknologi AI mulai masuk ke dalam berbagai aspek kehidupan sehingga menjadi semakin lazim. Setiap negara berlomba-lomba menciptakan teknologi yang semakin canggih, modern, semakin terdepan dibidangnya hingga yang terasa mustahil pun mampu diciptakan. 

Dalam banyak fiksi ilmiah keberadaan robot humanoid adalah hal yang menarik namun juga berbahaya. Robot-robot tersebut diciptakan mirip seperti wujud manusia hingga memiliki kecerdasan buatan layaknya manusia hingga bisa mengambil keputusan layaknya manusia. 

Seperti film di tahun 1984 yang berjudul The Terminator, Film karya James Cameron ini merupakan salah satu film robot yang paling populer di masanya. Arnold Schwarzenegger sukses memerankan karakter cyborg yang sangat ikonik. Namun, tahukah kamu bahwa kecerdasan buatan bukanlah sekedar fiksi ilmiah melainkan sedang dikembangkan di dunia nyata. Dilansir dari Stanford Computer Science, artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah ilmu dan rekayasa pembuatan mesin cerdas, melibatkan mekanisme untuk menjalankan suatu tugas menggunakan komputer.

Indonesia juga termasuk negara pengguna teknologi seperti Instagram, Tiktok, Youtube hingga Facebook namun tidak banyak yang tahu jika social media tersebut termasuk salah satu Teknologi AI, Artificial Intelligence adalah gebrakan di dunia teknologi masa kini dengan penggunaan yang makin meroket belakangan ini. Sistem yang dibekali teknologi AI dipercaya dapat bekerja secara efektif dan efisien, sehingga meningkatkan produktivitas kerja. 

Teknologi AI yang paling banyak digunakan dikalangan para anak muda yang sedang menempuh Pendidikan entah dibangku sekolah dasar hingga jenjang Pendidikan di perguruan tinggi selain social media dan video music salah satunya yaitu inovasi yang telah mengumpulkan perhatian signifikan adalah ChatGPT, model percakapan berbasis AI yang dikembangkan oleh OpenAI. Salah satu inovasi inovatif tersebut menjanjikan transformasi masa depan pendidikan dengan cara yang mendalam. Kemampuannya jauh melampaui sekadar pembuatan teks, namun juga menawarkan kilas ke masa depan. Dalam dunia pendidikan yang berkembang pesat, kemajuan teknologi terus membentuk kembali cara siswa belajar dan berinteraksi dengan informasi.

Ada begitu banyak nilai positifnya dari ChatGPT dalam dunia Pendidikan, selain membantu siswa dalam pembelajaran juga memudahkan peran guru didalam kelas. Teknologi AI seperti ChatGPT sangat memiliki potensi untuk mengubah pendidikan, satu tantangan mendasar adalah kurangnya keandalan. Bagaimana chatbot yang terkadang salah bisa menjadi bagian dari sekolah? Karena walau bagaimanapun tidak bisa dpungkiri ChatGPT adalah ciptaan manusia yang terkadang sering kita kenal dengan human error. ChatGPT juga hanya bisa diakses Ketika mengunakan internet, lalu bagaimana dengan sekolah-sekolah yang berada dipelosok Nusantara. Walau bagaimanapun pada akhirnya ChatGPT Tidak Akan Menggantikan Guru Tetapi Bisa Bertindak hanya Sebagai Asisten Pengajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun