Mohon tunggu...
Veronica Bernice Marlina
Veronica Bernice Marlina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Diponegoro

Mahasiswi Bahasa dan Kebudayaan Jepang Universitas Diponegoro yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata di Desa Manisharjo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cemerlang! Mahasiswa KKN UNDIP Dampingi Kader Melek Teknologi dalam Upaya Optimalisasi Pojok Budaya Pada Website Desa Manisharjo

12 Februari 2023   12:00 Diperbarui: 12 Februari 2023   12:12 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Berdiskusi bersama kader mengenai pojok budaya dan artikel atau konten yang dapat dimuat (Dok. pribadi)

Manisharjo (4/2). Veronica Bernice Marlina, mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang UNDIP melaksanakan program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) "Optimalisasi Pojok Budaya di Website Desa Manisharjo" di lumbung Dusun Menggung Gudang, Desa Manisharjo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), budaya adalah hasil pikiran, akal budi, adat istiadat yang sudah menjadi kebiasaan dan sulit untuk diubah. Terdapat dua jenis budaya, yaitu tangible dan intangible. Tangible merupakan budaya yang berwujud (contohnya seperti, alat musik tradisional, dan pakaian adat), sedangkan intangible merupakan budaya yang tidak berwujud (contohnya seperti, ritual adat).

Sebelumnya, website Desa Manisharjo sudah memiliki sub topik khusus mengenai budaya, tetapi sub topik tersebut berada di bawah topik wisata. Jenis budaya yang seringkali menjadi potensi wisata adalah budaya berwujud (tangible), seperti melihat proses produksi batik ciprat, pertunjukan wayang, pameran lukisan tradisional, dan lain sejenisnya. Berbanding terbalik dengan Desa Manisharjo yang sangat minim budaya dalam bentuk benda. Oleh sebab kurangnya pengembangan dan inovasi budaya berwujud di Desa Manisharjo, sub topik budaya belum terisi konten atau artikel apapun sampai sekarang. Hal ini sangat disayangkan, sebab budaya merupakan  bidang yang biasanya mudah menarik atensi masyarakat luas.

Gambar 2. Tampilan laman pojok budaya yang masih belum terisi di website Desa Manisharjo (Dok. pribadi)
Gambar 2. Tampilan laman pojok budaya yang masih belum terisi di website Desa Manisharjo (Dok. pribadi)

Maka dari itu, program kerja ini perlu dilaksanakan. Selain dari mendukung pengembangan website Desa Manisharjo, pojok budaya yang optimal juga dapat menjadi salah satu bentuk branding masyarakat Desa Manisharjo.

Budaya tidak sebatas pertunjukan, seni, ataupun ritual, tetapi juga membahas mengenai cara hidup atau kebiasaan masyarakat pada suatu tempat. Cara hidup atau kebiasaan tersebut terkait dengan keseharian masyarakat Desa Manisharjo. Contohnya, budaya musyawarah yang terdapat dalam kegiatan arisan bulanan dusun, budaya gotong royong yang terdapat dalam kegiatan harian KWT (Kelompok Wanita Tani), budaya literasi yang dilakukan siswa-siswi SDN 02 Manisharjo, dan lain-lain. Fungsi dari pelaksanaan jenis reportase dan publikasi artikel seperti ini, yaitu agar masyarakat luas mengetahui dan memiliki penilaian positif mengenai ciri atau karakteristik masyarakat Desa Manisharjo walaupun belum pernah berkunjung.

Program ini dilaksanakan selama tiga hari. Terdapat satu kader yang terlibat dalam program optimalisasi pojok budaya website Desa Manisharjo. Kader tersebut merupakan pemudi Gudang Remaja, Karang Taruna Dusun Menggung Gudang, yang ikut berpartisipasi dalam organisasi kader melek teknologi website desa dan menjadi bagian dari divisi bahasa dan budaya.

Gambar 3. Pendampingan kader mengenai teknik dokumentasi dan wawancara saat kegiatan harian KWT (Dok. pribadi)
Gambar 3. Pendampingan kader mengenai teknik dokumentasi dan wawancara saat kegiatan harian KWT (Dok. pribadi)

Pada hari pertama (Sabtu, 4 Februari 2023), telah dilakukan pengarahan dan diskusi bersama kader mengenai pojok budaya dan artikel atau konten yang dapat dimuat di dalamnya. Kemudian, hari kedua (Minggu, 5 Februari 2023), dilaksanakan pendampingan kader mengenai teknik dokumentasi dan wawancara saat kegiatan harian KWT berlangsung. Lalu, kegiatan pada hari ketiga (Kamis, 9 Februari 2023) yaitu, pendampingan kader mengenai penulisan artikel budaya yang baik dan benar. Artikel tersebut membahas tentang budaya "Mantu" Desa Manisharjo, yang nantinya akan dipublikasikan ke dalam website dan akan menjadi artikel pertama sub topik budaya.

Gambar 4. Pendampingan kader mengenai penulisan artikel budaya (Dok. pribadi)
Gambar 4. Pendampingan kader mengenai penulisan artikel budaya (Dok. pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun