budaya, bagian dari peradaban yang berbudaya.
Saya bukan seorang budayawan, lebih-lebih linguis. Namun, saya adalah bagian dariLahir dan besar di lingkungan yang fasih menggunakan Bahasa Jawa dalam keseharian, saya memiliki ketertarikan pada satu kata, "Apikan".
Berasal dari kata dasar "apik", yang berarti "baik", "apikan" seringkali digunakan untuk menggambarkan karakter seseorang. Penggunaan kata ini lebih umum untuk memuji tindakan kebaikan.
Akhir-akhir ini, saya menyadari bahwa kata "apikan" adalah pujian yang maknanya bukan hanya sekadar menyanjung.
Apikan dapat dimaknai sebagai apresiasi atas dampak positif atau manfaat dari perbuatan baik, yang tidak sebatas bersifat material, tetapi juga merasakan ketulusan di balik tindakan tersebut.
Penggunaan kata "apikan" mengindikasikan terjalinnya relasi yang baik antar individu. Saya menarik pemaknaan ini pada ketulusan yang menggerakkan perbuatan baik tersebut.
Kualitas yang diutarakan melalui kata "apikan" membantu saya untuk mengeksplorasi esensi kebaikan dalam interaksi manusia. Fungsinya sebagai pengingat bahwa tindakan manusia didorong oleh empati dan ketulusan.
Bagi saya, "apikan" adalah pujian yang sangat berkesan; satu kata yang berbicara banyak hal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H