Begitu banyak teori-teori belajar yang dikemukakan oleh para ahli, teori-teori tersebut dapat membantu guru dalam memahami, menyiapkan, dan mengkondisikan siswa dalam belajar sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya. Salah satu teori tersebut adalah teori belajar Robert Mills Gagne. Mari kita mengenal tokoh berikut ini!
Robert M. Gagne, lahir di North Andover, Massachusetts pada tanggal 21 Agustus 1916. Buku pertama yang beliau tulis adalah "Conditions of Learning" yang dipublikasikan pada tahun 1965.Â
Menurutnya, proses belajar dipengaruhi oleh pertumbuhan dan lingkungan, utamanya adalah lingkungan dari individu, seperti; lingkungan rumah, geografis, sekolah, dan lingkungan sosial.
Teori belajar ini merupakan perpaduan yang seimbang antara behaviorisme dan kognitivisme, yang berpangkal pada teori pemrosesan informasi dan terjadi karena pengaruh kondisi internal yaitu kondisi diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar, dan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Kondisi eksternal ini oleh Gagne disebut "Gagne's Nine Levels of Learning".
Sembilan level instruksional ini merupakan sebuah hierarki yang urutan tahapannya tidak dapat diubah-diubah. Kesembilan tahapan tersebut, antara lain:
1) Gain Attention (memberikan perhatian); pembelajaran diawali dengan menarik perhatian siswa, bisa dilakukan dengan memberikan stimulus sesuai dengan kondisi siswa, yaitu dapat dilakukan dengan mengajak siswa bernyanyi atau memutar video yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.
2) Inform Leaners of Objectives (menginformasikan tujuan pembelajaran kepada siswa); tujuan pembelajaran harus disampaikan agar siswa memahami apa yang akan dipelajarinya. Penyampaian tujuan belajar dapat dibuat slide presentasi.
3) Stimulating Recall of Prior Learning (dibangun atas pengetahuan yang telah lalu); guru mengingatkan kembali tentang materi yang telah dikuasai sebelumnya dengan materi baru yang akan diajarkan, misalnya dengan meminta siswa untuk menjelaskan secara singkat materi, atau bercerita. Nah, bagian ini disebut juga dengan apersepsi.
4) Presenting the Stimulus (menyajikan pembelajaran sebagai rangsangan); menyajikan informasi berupa pokok-pokok materi penting, yaitu guru harus menentukan bahan ajar dan memilih kegiatan yang akan disajikan agar proses pembelajaran berjalan lancar dan menyenangkan, seperti; kegiatan praktikum, demonstrasi, eksperimen, dan pengunaan multimedia.
5) Providing Learning Guidance (memberikan panduan belajar); panduan belajar diberikan dengan tujuan membantu siswa agar mudah mencapai tujuan kemampuan-kemampuan yang harus dicapai pada akhir pembelajaran. Sehingga, dalam tahap ini guru dapat menyampaikan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mencapai keterampilan terentu.
6) Eliciting Performance (menampilkan kinerja); Menampilkan kinerja penting untuk mengetahui kemampuan yang telah dimiliki oleh siswa, maka guru dapat meminta siswa untuk menampilkan kemampuannya dalam bentuk tindakan yang dapat diamati oleh guru. Kegiatan ini mengajak siswa untuk aktif, misalnya dengan mengajak siswa untuk berdiskusi, melibatkan siswa dalam kegiatan demonstrasi, dan bermain peran.